Saat bait kata ini aku tulis
Udara di balkon sedang gerimis
Rintik demi rintik menghunjam deras
Seirama pesanku yang tidak berbalas
Sejak subuh mendung menyelimuti
Hujan membumi tiada henti
Hawa sejuk turut merogoh ulu hati
Namamu menyerobot masuk tanpa permisi
Kini ku bersandar pada malam
Mengetuk pikiran yang mengkristal tajam
Memanggil rindu yang telah lama pergi
Hingga batinku beranjak risi
Gusar anganku dalam dekapan kaku
Meski aku pernah memintamu didalam kalbu
Aku takkan lagi menegosiasikanmu pada Tuhanku
Aku pun ikhlas sosokmu lenyap dari daftar do'aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H