Mohon tunggu...
Fia amelia
Fia amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, aku Mahasiswa Pendidikan Sejarah Untirta

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tampak Sulit tapi Belum Tentu Mustahil

30 Januari 2020   07:41 Diperbarui: 26 Agustus 2024   15:51 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Media

Judul: Buku latihan soal MANTAPPU JIWA

Penulis: Jerome Polin Sijabat

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman: 224
Tahun terbit: Agustus 2019
ISBN: 978-602-063-242-1

"Pada awalnya, kita yang membuat mimpi. Tapi setelah itu, mimpi yang akan 'membuat' kita. Mimpi tidak dapat diwujudkan dengan instan,melainkan dengan air mata, doa,keringat,konsisten,determinasi,dan kerja keras". (Hal 99)

Jerome polin lahir di keluarga biasa, dengan ayahnya sebagai pendeta dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Lahir dengan kondisi sekeliling yang sedang terjadi kerusuhan yang membuat perekonomian semakin menurun. Untuk itu, ayah jerome akhirnya memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Surabaya.

Saat disurabaya jerome besekolah di IPH yang merupakan sekolah internasional,
jerome masuk sekolah dengan bantuan beasiswa. Saat disini pula awal mula impiannya muncul, jerome ingin bisa pergi ke luar negri.

"Aku tahu mimpiku layak dibayar sebegitu tinggi oleh keringat dan kerja keras. Aku tahu mimpiku layak diperjuangkan. Dan tidak ada yang bisa memperjuangkannya selain diriku sendiri" #rumusjerome (hal 26) karena jerome sangat tahu diri, jika mimpinya itu sangat besar dan tidak mungkin kedua orang tuanya akan mengiyakannya, jadi jalan satu-satunya agar bisa  pergi keluar negeri adalah dengan berkuliah diluar negeri.

Dari awal rencananya sudah sangat matang, dan ia memfokuskan Matematika sebagai tujuannya, belajar mati-matian bahkan sampai buku matematika selalu dibawanya kemanapun. Saat masuk SMA jerome sudah mulai mencari-cari universitas yang memiliki beasiswa S1 full.

Persiapan yang sudah matang ternyata tidak membuatnya berhasil lolos masuk universitas dengan beasiswa, padahal dia sudah sangat percaya diri dengan ujian tes nya bahwa dia akan bisa menyelesaikannya dengan mudah, tapi ternyata tidak. Bingung harus melakukan apalagi, kecewa pasti, bahkan hampir putus asa. "Jangan-jangan Roma yang kutuju bukan Roma yang tuhan sediakan bagiku".(hal 38)

Namun tidak lama setelah itu. Bang ian, abang nya jerome memberi tahu jika ada beasiswa ke jepang. Mendengar itu jerome langsung mencari tahu dan mempersiapkan semuanya, dan berharap semoga kali ini berhasil. Setelah sekian banyak ujian yang diikutinya, setelahnya dia mendapat kabar bahwa dia berhasil mendapatkan beasiswa itu.

"Aku sadar belum tentu Roma yang aku tuju adalah Roma' terbaik' yang Tuhan sediakan buatku. Singapura dan negara-negara lain yang pernah kulirik harus kulewati dengan penuh perjuangan dan kekecewaan. Berkali-kali aku mempertanyakan maksud Tuhan, tak jarang rasanya ingin menyerah. Tapi dengan usaha tanpa henti yang dibalut dengan doa tak putus, Tuhan pasti menyediakan Roma 'terbaik' untuk umat-nya".

Disini jerome sangat membuat para pembaca nyaman dengan kisah nya, bukan hanya berisi tulisan,tapi juga jerome menambah gambar-gambar seperti rumus matematika yang semakin membuat pembaca penasaran, tidak lupa juga selalu menambahkan bumbu matematika dalam setiap halamannya.

Sangat bagus untuk kita-kita yang mempunyai mimpi yang besar, namun ragu untuk melakukannya, gagal sekali bukan akhir dari segalanya. Jika memang bukan disitu jalannya, pasti Tuhan memberi yang terbaik untuk kita kedepannya. Dan percayalah, disini pula aku benar-benar percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Karena apapun hasilnya itu yang terbaik dan memang itu yang kamu butuhkan.

Oleh: Fia Amelia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun