Mohon tunggu...
Fia Aulia
Fia Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sampah di Gunung Rinjani

10 Juli 2017   08:01 Diperbarui: 10 Juli 2017   10:07 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Gunung rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia. Dengan ketinggian 3.726 mdpl dan terletak di utara Pulau Lombok yang kini menjadi destinasi favorit para wisatawan.

Tidak diragukan lagi jika Rinjani memiliki pesona dan daya tarik yang mampu memikat para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendakinya.

Memiliki pesona yang nyaris sempurna gunung rinjani tak pernah sepi pengunjung, inilah yang membuat sampah gunung rinjani semakin menumpuk. Ditambah lagi kesadaran para pendaki untuk membawa kembali sampah mereka sangat kecil.

Dilansir dari liputan6.com  Komunitas Sapu Gunung Indonesia menyebut Gunung Rinjani sebagai area taman nasional dengan sampah terbanyak di Indonesia. Itu merupakan kesimpulan hasil riset mereka di delapan area taman nasional.

Riset itu menemukan ada 160,24 ton sampah yang tersebar di area Gunung Rinjani. Angka itu sekitar 35 persen dari total sampah yang mencapai 453 ton di delapan wilayah taman nasional yang diamati.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tuti Hendrawati Mintarsih, menyebut bahwa sampah di Gunung Rinjani dalam taraf memprihatinkan.

"Di antara gunung taman nasional itu, nomor satu adalah Taman Nasional Gunung Rinjani paling banyak sampah plastik," kata Tuti, dinukil Liputan6.com

Banyaknya pendaki dan kecilnya kesadaran mereka untuk membawa sampah mereka turun disebut sebagai penyebab utama timbunan sampah yang ada di rinjani. Oleh karena itu bagi para pecinta gunung yang berencana mengunjungi gunung rinjani untuk menjaga kelestarian gunung dengan tidak membuang sampah sembarangan di gunung rinjani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun