Menulis sebuah fenomena sosial adalah mimpi yang kini menjadi kenyataan bagiku.
Betapa tidak? Dulu ketika sewaktu SMA saya begitu terkagum-kagum manakala membaca tulisan-tulisan yang bernas dan menggugah. Sampai saya terinspirasi agar mau menulis seperti yang telah mereka lakukan. Meskipun karya tulis saya masih jauh dari predikat bernas dan menggugah bahkan inspiratif seperti beberapa tulisan saya di Kompasiana, Facebook, blog, dan lain-lainnya. Tapi saya tidak akan pernah berhenti belajar untuk menulis.
Jika dicermati hampir semua objek tulisan saya lebih ke wacana yang jauh dari daerah kelahiran saya (Buton). Tenaga dan pikiran saya kuras hanya untuk menulis fenomena yang sangat jauh jangkauan saya, hanya berbekal sumber pustaka dan internet. Ini sangat miris, Seakan daerah tempatku berteduh ini tidak punya masalah yang patut untuk ditulis, diwacanakan dan dicari pemecahannya.
Kini saya mulai menyadari bahwa saya seakan menomor-belakang-kan masalah-masalah yang saya dan rakyat di sekitar kampung halamanku bermukim.
Inilah otokritik padamu diriku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H