Aku kini berdiri dipadang gersang
Haus kering tanpa penawar
Sementara yang kucari belum lagi kutemui
Berjuta kenyataan yang telah ku buang
Demi satu harapan
Yang terkubur hilang
Tapi mengapa aku tak juga sadar
Akan harapan yang tak pernah akan datang
Kurasakan udara beku saat ia melewatiku
Ku tetap terdiam dan memandang lurus kedepan
Seolah tidak mengenalnya
Aku berusaha untuk tidak mengenalnya
Namun…….
Hati ini kini menangis
Kulirihkan duka menangisi hati
Yang ternyata masih menyayangi
Dan…….. tergenanglah air mata ini menjadi telaga
Hati……..dimana kau kini ? ? ? ? ? ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H