LATAR BELAKANG
  Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia termasuk negara Indonesia di gemparkan dengan kasus yang serius yaitu Pandemi Covid 19. Tak sedikit negara di dunia salah satunya negara Indonesia yang terkena dampak dari pandemi covid 19 ini. Sejak saat itu, negara negara di dunia salah satunya negara Indonesia mengalami dampak yang signifikan dalam mengatasi dampak yang ada akibat pandemi covid 19 ini yang melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, ekonomi, dan sosial.
  Sepertui yang akan saya bahas kali ini yaitu, ketahanan pangan di Indonesia pada masa pandemi covid 19. Akibat adanya pandemi covid 19 ini mempengaruhi ketahanan pangan di negara Indonesia melalui berbagai saluran. perbatasan pergerakan, kelumpuhan distribusi serta gangguan rantai pasokan dapat mengakibatkan peningkatan harga dan kelangkaan pangan.
SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID - 19
  Salah satu yang menjadi sorotan ketahanan pangan pada masa pandemi covid 19 tentunya sektor pertanian karena memiliki kaitan yang erat dengan ketahanan pangan nasional. Dengan menurunnya sektor pertanian pada masa pandemi covid 19 menjadikan pemerintah untuk terus berupaya agar tidak terjadinya krisis pangan di Indonesia pada masa pendemi covid 19. ketahanan pangan menjadi kunci penting dalam hal ini, ketersediaan pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan, baik secara fisik maupun ekonomi. Jika salah satu dari poin tersebut teridentifikasi artinya secara umum ketahanan pangan kita sedang terganggu. Pemerintah sendiri dalam masa pandemi covid 19 telah melakukan berbagai upaya kebijakan seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah, masyarakat diminta untuk mengurangi kontak fisik dan melakukan pekerjaan dari rumah. Hal ini dapat berpengaruh pada produksi, distribusi, dan juga konsumsi pangan. Namun selain itu pemerintah juga telah berupaya Untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga agar petani tetap berproduksi, Kementan memberikan stimulus antara lain relaksasi KUR sektor pertanian, dan mempercepat bantuan sarana dan prasarana pertanian.
Kementan juga memberikan bantuan subsidi transportasi pangan dari daerah surplus ke daerah minus, sehingga pasokan pangan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Upaya Kementan dalam membantu pendistribusian ini bertujuan agar hasil panen petani dapat terserap pasar dengan harga yang wajar di tengah pandemi, sehingga petani tetap bersemangat menanam dan berproduksi.
SARANA DISTRIBUSI PADA MASA PANDEMI COVID - 19
  Tantangan - tantangan muncul setelah adanya pandemi covid 19 di Indonesia yang menyebabkan sejumlah perubahan dalam sarana distribusi pangan di indonesia. Pemerintah bekerjasama dengan sektor swasta dan organisasi kemanusiaan untuk memastikan kelancaran distribusi pangan. Upaya yang dilakukan untuk memastikan lancarnya rantai pasok pangan yang melibatkan koordinasi antara pemerintah, produsen, distributor, dan pedagang. Beberapa langkah yang diambil termasuk pembukaan jalur distribusi, perizinan khusus untuk kendaraan logistik, dan penerapan protokol kesehatan bagi pekerja di sektor distribusi pangan. Tidak hanya itu pemerintah juga dapat melibatkan sistem informasi untuk memonitor ketersediaan stok dan mengkoordinasikan distribusi secara efisien. Fasilitas distribusi makanan menjadi hal yang sangat penting selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Pemerintah perlu memperkuat kolaborasi antara produsen, distributor, dan distributor pangan Memperkuat sistem distribusi online, mendukung logistik dengan protokol kesehatan, dan memastikan kelancaran transportasi merupakan langkah penting untuk menjaga ketahanan pangan di masa pandemi. Selain itu, diperlukan kebijakan yang fleksibel untuk mendukung adaptasi sektor pangan terhadap kondisi yang dinamis.
DAMPAK PANDEMI COVID - 19 TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
  Pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap ketahanan pangan di Indonesia, beberap dampak meliputi:
1. Gangguan pada Rantai Pasok Pangan: Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan parah pada rantai pasokan pangan  Indonesia Pembatasan pergerakan, penutupan usaha, dan penurunan produktivitas berdampak pada produksi, distribusi, dan konsumsi pangan Petani mungkin mengalami kesulitan mendapatkan dukungan tenaga kerja, akses terhadap input, dan distribusi produk mereka Gangguan transportasi juga dapat menghambat pengiriman  pangan dari produsen ke konsumen Oleh karena itu,  koordinasi, adaptasi, dan langkah-langkah dukungan pemerintah diperlukan untuk menjaga  rantai pasokan pangan berjalan lancar dan mencegah krisis pangan.
2. Membantu Petani dan Produsen: Pada masa pandemi COVID-19, bantuan kepada petani dan produsen dapat meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Pelatihan dan Edukasi: Memberikan pelatihan dan edukasi petani mengenai praktik pertanian yang efisien, teknologi modern, dan diversifikasi produk untuk meningkatkan produktivitas.Kebijakan Fleksibel: Menerapkan kebijakan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan situasi, termasuk relaksasi regulasi untuk mendukung keberlanjutan produksi pertanian.