Pada jurnal penelitian dari Sri Kiswati Dan Ummi Chasanah yang mengungkapkan bahwa Manajemen proyek yaitu mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi dari awal proyek hingga selesai, dengan tujuan memastikan keberhasilan proyek dalam hal waktu, biaya, dan mutu yang sesuai (Sri Kiswati dan Ummi Chasanah, 2011).Â
Hal ini sejalan dengan penelitian dari jurnal Budi Suhartono, Budi, Amiruddin Siahaan, Inom Nasution, dan Makmur Syukri yang mengatakan bahwa manajemen proyek adalah disiplin yang melibatkan proses memulai, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan menutup kerja tim guna mencapai tujuan spesifik serta memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan kalau manajemen proyek sebagai suatu sistem pengendalian yang digunakan untuk mencapai hasil yang tepat dan sesuai dengan tujuan proyek (Budi Suhartono, Dkk, 2022).
Hal ini juga sejalan dengan penelitian dari Jason Fiorentino Widjojo, Eduard Rusdianto, dan Findra Kartika Sari Dewi yang menyatakan bahwa Manajemen proyek adalah pendekatan yang terorganisir untuk merencanakan, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu proyek dengan efisien. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya, waktu, biaya, risiko, dan tujuan proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan (Jason Fiorentino Widjojo, Dkk, 2020).Â
Dalam penelitian dari Ganesstri Padma Arianie dan Nia Budi Puspitasari yang mengungkapkan juga bahwa Manajemen proyek mencakup proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan serta sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.Â
Namun dalam penelitian itu juga menelaskan Tujuan dari manajemen proyek adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai hasil optimum sesuai persyaratan yang ditetapkan, serta mengelola sumber daya secara efisien dan efektif. Adapun fungsi dari manajemen proyek yaitu Fungsi (Planning)/ Perencanaan, fungsi (Organizing)/ organisasi, fungsi (Actuating)/ pelaksanaan, dan fungsi (Controlling)/ pengendalian (Ganesstri Padma Arianie & Nia Budi Puspitasari, 2017).
Mengenai tentang fungsi proyek dalam penelitian Surya Perdana dan Arif Rahman seajalan dengan apa yang diungkapkan oleh penelitian Ganesstri padma yang mengatakan juga bahwa ada 4 fungsi dari manajemen proyek. Adapun fungsinya seperti Planning, Organizing, Actuating, dan Controling (Surya Perdana dan Arif Rahman, 2019).
      Dalam penelitian utama dari Khalifa Fil Ardhi mengjelaskan bahwa Manajemen Proyek itu melibatkan penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan teknis secara optimal dengan sumber daya terbatas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fokusnya adalah mendapatkan hasil optimal dalam hal biaya, mutu, waktu, dan keselamatan kerja. Peneliti utama ini juga menjelaskan bahwa ada metode untuk mendapat hasil yang optimal, metodenya yaitu Critical Path Method/ Metode jalur kritis.Â
Peneliti juga mengatakan dengan menerapkan Critical Path Method, perusahaan dapat mengoptimalkan waktu dan biaya untuk mempercepat pelaksanaan proyek dengan efisiensi biaya yang optimal. (Khalifa Fil Ardhi, 2018). Hal ini sejalan dengan penelitian Indra Permana dan Sumarman yang menjelaskan juga tentang Critical Path Mehod atau disingkat dengan (CPM) adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis, yaitu serangkaian kegiatan yang menentukan durasi keseluruhan proyek.Â
CPM membantu manajer proyek dalam merencanakan, mengelola, dan mengendalikan proyek dengan memperhatikan ketergantungan waktu antarkegiatan. Isi penelitiannyapun juga mengatakan bahwa CPM sangat membantu untuk mengatasi probabilitas waktu dalam penyelesain suatu proyek (Indra Permana & Sumarman, 2017). Penelitian dari Siti Latifah tidak sejalan dengan penelitian utama karena mengatakan bahwa metode Critical Path Method (CPM) dan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) yaitu metode yang dapat digunakan sebagai alat bantu perencanaan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian proyek. CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) memiliki kesamaan, namun perbedaannya terletak pada pendekatan teknis. CPM bersifat deterministic, sedangkan PERT bersifat probabilistik (Siti Latifa, 2020).
Adapun Kesimpulan dari jurnal utama yaitu:
- PT. Multiple Karya Engineering harus memanfaatkan analisis kontrol manajemen proyek menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM). mendapatkan waktu dan biaya yang paling efektif.
- Dengan memanfaatkan Metode Jalur Kritis (CPM) dan Crash Program (CPM) perusahaan dapat menerima waktu dan biaya yang lebih efisien Meningkatkan kecepatan penyelesaian proyek sekaligus meminimalkan biaya. Di samping pengawasan dan pengawasan proyek harus dilakukan dengan Untuk mencapai hal ini, kegiatan-kegiatan penting harus diprioritaskan dalam jangka panjang. Usaha tersebut dapat selesai sesuai jadwal yang diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H