Mohon tunggu...
Fatmawati
Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Menyukai Banyak Hal

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Strategi Bersaing Perusahaan Dominan

18 Oktober 2023   12:58 Diperbarui: 18 Oktober 2023   13:03 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian dari Tesalonika Lantang, Agus S. Soegoto, dan Yunita Mandagie yang menjelaskan bahwa strategi bersaing sangat tergantung pada pemahaman perusahaan tentang industri di mana mereka beroperasi dan bagaimana pesaing mereka beroperasi. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi strategi yang tepat untuk memasarkan produk mereka dengan baik (Tesalonika Lantang, Dkk, 2018). Hal ini sejalan dengan penelitian Zulvia Makka yang mengatakan Strategi bersaing adalah rencana atau tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industri atau pasar di mana mereka beroperasi. Maksudnya suatu perusahaan harus memahami tentang industri agar dapat mencapai sebuah keunggulan yang kompetitif (Zulvia Makka, 2021). 

Sedangkan dalam penelitian Eka Setiajatnika dan Muhammad Ardi Nupi Hasyim yang mengatakan bahwa agar dapat memperoleh keunggulan yang kompotitif maka suatu perusahaan harus melalui tiga cara yaitu, pertama "persaing dengan diferensi" maksudnya adalah strategi di mana sebuah perusahaan berusaha untuk menciptakan produk atau layanan yang memiliki ciri khas atau keunggulan yang membedakannya dari pesaing, kedua "bersaing dalam biaya" maksudnya adalah strategi di mana sebuah perusahaan berusaha untuk menjadi produsen atau penyedia layanan yang paling efisien dan hemat biaya di industri atau pasar di mana mereka beroperasi, ketiga "bersaing dalam respon" yaitu strategi di mana sebuah perusahaan fokus pada kemampuan mereka untuk merespons perubahan pasar, kebutuhan pelanggan, atau situasi eksternal dengan cepat dan fleksibel (Eka Setiajatnika dan Muhammad Ardi Nupi H, 2019).

Adapun dalam penelitian utama dari Eka Indriyani, Dra. Cicik Harini, M.M, Aziz Fathoni, SE, M.M yang mengatakan bahwa strategi bersaing dilakukan dengan analisis SWOT. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah sebuah proses identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang optimal. Analisis SWOT bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang sambil meminimalkan kelemahan dan ancaman, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan merencanakan langkah-langkah yang sesuai dengan situasi mereka (Eka Indriyani, dkk, 2009).  

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian dari Daniel Samantha Bayu Candra dan R.H. Mustamu karena dalam penilitiannya tidak memakai Analisis SWOT dalam melakukan strategi bersaing melainkan menggunakan 5 kekuatan atau disebut "Porter Five Forces Analysis". 5  kekuatan tersebut yaitu Ancaman pesaing baru, Tekanan dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, dan Intensitas persaingan antar pesaing yang ada (Daniel Samantha dan Mustamu, 2015).

Dalam penelitian utama menjelaskan bahwa posisi persaingan berdasarkan Analisis SWOT dengan dilihatnya hasil dari SAP (Strategic Advantage Profile), EOE (Environment Opportunity Elemen), ETE  (Environment Threat Element), dan ETOP (Environmental Threat And Opportunity Profile) Perusahaan dapat menerapkan strategi Kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan strategi diverifikasi (Produk atau pasar). Adapun penelitian dari Anna Widiastuti dan Siti Mabruroh yang mengatakan juga bahwa pada isi penelitiannya mennggunakan juga Analisis SWOT dengan melihat hasil dari SAP, ETOP, dan ETE tetapi hasilnya berbeda dengan penelitian utama karena penelitian ini menyatakan bahwa strategi yang dapat dipakai oleh perusahaan yaitu strategi Agesif dan Pertumbuhan (Anna Widiastuti dan Siti Mabruroh 2009). 

Namun pada penelitian Ustadus Sholihin mengatakan bahwa dalam penelitiannya juga menggunakan Analisis SWOT hal ini sejalan dengan penelitian utama tetapi hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan jurnal utama tetapi sejalan dengn jurnal dari Anna Widiastuti karena dari hasilnya di simpulkan bahwa strategi yang digunakan oleh perusahaan yaitu "Growth Oriented Strategy" atau yang berarti strategi yang berorientasi pada pertumbuhan (Ustadus Sholihin, 2014). Terdapat pada penelitian Kevin Ryan Prathama yang mengungkapkan dalam isi penelitiannya bahwa strtategi yang dapa di gunakan perusahaan dalam menghadapi suatu persaingan yaitu dengan melakukan pengembangan pasar dan membuat inovasi proses. Hal ini berbeda dari isi penelitian utama dan isi dari 2 penelitian diatas (Kevin Ryan Prathama, 2013).

Kesimpulan Peneliti utama yaitu perusahaan berada dalam posisi yang cukup menguntungkan. Hal ini didasarkan pada hasil analisis SAP yang menunjukkan kekuatan internal perusahaan, nilai EOE yang menunjukkan adanya peluang dalam lingkungan eksternal, dan nilai ETE yang menunjukkan ancaman yang tidak begitu signifikan. Dengan demikian, perusahaan dapat menggunakan kekuatan internalnya untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sesuai adalah diversifikasi, baik dalam produk maupun pasar. Dengan demikian, PT. Paragon Technology And Innovation (Wardah) dapat memanfaatkan situasi ini untuk pertumbuhan dan keuntungan jangka panjang. Analisis SWOT ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi investasi yang menguntungkan karena memiliki kekuatan internal yang dapat menghadapi ancaman lingkungan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun