Hubungan antara Instrumentasi dengan Penyimpanan Data

Hubungan antara instrumentasi dan penyimpanan data sangat erat. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Pengumpulan Data

1. Sensor : Alat-alat ukur seperti sensor suhu, tekanan, kelembaban, dan lainnya menangkap data dari lingkungan sekitar.
2. Transduser : Data analog yang ditangkap oleh sensor kemudian diubah menjadi sinyal digital yang dapat dipahami oleh komputer.

• Penyimpanan Data

1. Database : Data digital yang telah dikumpulkan kemudian disimpan dalam database. Database ini bisa berupa database relasional, NoSQL, atau cloud storage.

2. Data Warehouse : Untuk analisis yang lebih kompleks, data dapat disimpan dalam data warehouse. Data warehouse adalah repository data yang terintegrasi, subjek-oriented, bervariasi dalam waktu, dan tidak volatile.

• Analisis Data

1. Algoritma : Data yang tersimpan kemudian dianalisis menggunakan berbagai algoritma untuk menemukan pola, tren, atau informasi berharga lainnya.
2. Visualisasi : Hasil analisis dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik, chart, atau dashboard untuk memudahkan pemahaman.

 Contoh Penerapan dalam Kehidupan Nyata:

- Industri Manufaktur : Sensor digunakan untuk memantau suhu, tekanan, dan aliran dalam proses produksi. Data yang dihasilkan digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi downtime.
 
- Kesehatan : Alat medis seperti EKG, MRI, dan CT scan menghasilkan sejumlah besar data pasien. Data ini digunakan untuk diagnosis, perawatan, dan penelitian medis.
 
- Lingkungan : Sensor ditempatkan di berbagai lokasi untuk memantau kualitas udara, suhu, dan kelembaban. Data ini digunakan untuk memahami perubahan iklim dan membuat kebijakan lingkungan yang lebih baik.

 Mengapa Penyimpanan Data Penting dalam Instrumentasi?