Mohon tunggu...
Muhammad Fhadli Al Fazwa
Muhammad Fhadli Al Fazwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Universitas Pamulang prodi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips untuk Para Moms yang Anaknya Susah Membaca!

20 Juni 2024   11:23 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Seperti yang kita tahu, masih banyak orang tua di luar sana yang mengajarkan anaknya bahasa dengan cara yang tidak sesuai dengan EYD atau aturan bahasa yang disarankan. Contohnya, kata /mobil/ bisa diplesetkan jadi /mbim,mbil/ dan sebagainya. Pengubahan seperti ini bisa bikin anak lambat dalam belajar bahasa dan membatasi daya pikir mereka saat belajar bahasa asing. 

Menurut Wirjosoedarmo (1984: 61), ejaan adalah aturan untuk menuliskan bunyi ucapan. Ejaan bahasa nggak cuma soal bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran atau menempatkan tanda baca, tapi juga tentang cara memenggal kata, menggabungkan unsur kata, dan memisahkan kata pada akhir baris kalau nggak cukup ditulis dalam satu baris.

Nah, untuk ngajarin ejaan, orang tua perlu tahu beberapa hal penting. Anak perlu diajari cara belajar dan mengingat ejaan kata. Bisa lewat kesadaran fonemik, di mana anak bisa mengenali suara dan membedakannya dalam kata-kata yang didengar. Setelah itu, ada ejaan alfabet, di mana anak belajar mencocokkan huruf dengan bunyinya. Misalnya, kalau anak dengar kata /apel/, kita juga harus ngajarin dia cara membaca /apel/ sesuai yang dia dengar tanpa diubah. Memang agak susah, tapi kita tetap harus ngajarin yang sesuai aturan. Dengan begitu, anak akan mulai berpikir dan berusaha agar bisa mengucapkannya dengan benar.

Meskipun mengeja itu hal yang dalam, kaya, dan kompleks, ini beberapa hal dasar yang bisa kamu tahu untuk bantu anakmu dalam mengeja: 

1. Fokus pada Suara 

Ajak anak untuk fokus pada suara dulu, supaya mereka bisa lebih mudah nge-identifikasi huruf. Tapi, banyak kata dalam bahasa Indonesia yang ejaannya beda dari bunyinya. Nggak apa-apa, biarin anak ngeja kata sesuai bunyinya (fonetik) dulu. Misalnya, 'rumah' bisa dieja jadi 'lumah'. Puji mereka atas bagian yang benar, dan perbaiki ejaannya dengan membandingkannya dengan kata yang lebih familiar. Menyadari bunyi ini (kesadaran fonemik) juga bantu kemampuan membaca mereka, jadi dua keterampilan ini bisa dibangun bareng.


2. Ajak Bertanya dan Refleksi Diri 

Anak-anak bisa pakai kata yang sudah mereka tahu untuk ingat ejaan yang baru. Ajak mereka tanya pada diri sendiri: - "Kata ini terdengar mirip dengan kata lain yang pernah saya dengar?" - "Ada suku kata atau bagian dari kata ini yang pernah saya dengar di kata lain?" Mereka bisa pakai pengetahuan ini untuk nyambungin kelompok kata lewat analogi. Misalnya, ejaan 'manis' bisa diingat untuk 'nis', 'mis', dan seterusnya. 

3. Coba 'Potong'

Ajar anak dengan cara memotong kalimat yang punya lebih dari satu kata. Misalnya, kalimat /rumah nenek/ bisa dipotong jadi /ru/ /mah/ /ne/ /nek/. Lakukan secara perlahan agar anak terbiasa dengan ejaan yang kamu ajarkan. 

4. Ajak Anak Memeriksa dan Merevisi Ejaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun