Mohon tunggu...
Faris Gustomi
Faris Gustomi Mohon Tunggu... -

Future Membrane Scientist/ I ma Be Technowizard/ Chemical Engineering'11/ UNDIP/ FST'ers

Selanjutnya

Tutup

Money

Semen Indonesia Menuju Market Leader Asia Tenggara

12 April 2014   05:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

56 tahun sudah Semen Indonesia berusia. Masa emas ini menandakan perjalanan panjang perjuangan manajemen menghadapi lika liku dunia bisnis semen. Dimulai pada 7 agustus 1957, Semen Indonesia yang dahulu bernama Semen Gresik berdiri dengan kapasitas 250.000 ton per tahun untuk menopang kebutuhan semen di Indonesia. Dengan niat awal ingin memajukan pembangunan infrastruktur di Indonesia dan kerja kerasnya, Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga menjadikanya sebagai BUMN pertama yang go public pada tahun 1991 dengan penjualan 40 juta lembar saham kepada masyarakat Indonesia. Prestasi gemilang itu berlanjut dengan mengakuisisi PT Semen Padang (Persero) dan PT Semen Tonasa (Persero) sehingga menjadikan Semen Indonesia market leader Indonesia dengan kapasitas produksi terbesar se Indonesia. Tidak hanya penguasaan pasar di Indonesia pada tahun 2012, Semen Indonesia mulai mengekspansi pasar Asia Tenggara dengan langkah awal yaitu mengakuisisi 70% saham Thang Long Cement Company.

Penandatanganan transaksi final akuisisi perusahaan semen terkemuka Vietnam 18 Desember 2012  tersebut merupakan momentum bersejarah bagi Semen Indonesia untuk mengekspansi pasar Asia Tenggara. Alhasil, Semen Indonesia menjadi pabrik terbesar di Asia Tenggara dengan mengalahkan Siang Cement dari Thailand yang memiliki kapasitas 24 juta ton per tahun. Memang Semen Indonesia saat ini meningkat kapasitasnya setelah mengakuisisi Thang Long Cement tetapi juga terjadi peningkatan pada daya saing yang semakin kompetitif. Namun bukan berarti tidak ada peluang bagi Semen Indonesia menjadi Market Leader Asia Tenggara

Peluang memperoleh pangsa pasar Asia Tenggara terbuka sangat luas ketika Semen Indonesia mengakuisisi Thang Long Cement di Vietnam. Pasalnya Vietnam adalah lokasi strategis menyasar 2,3 juta ton pertahun semen  ke pasar Asia Tenggara bagian timur. Hal ini membuka peluang besar Semen Indonesia untuk menguasai pasar semen untuk Negara Laos , Kamboja, Myanmar serta Bangladesh melalui pelabuhan di Vietnam selatan. Peluang ini sudah disambut oleh Semen Indonesia dengan terus menerus menambah packing plant dan jaringan distribusi. Tidak hanya itu, Upgrading teknologi pun di tempuh untuk meningkatkan kapasitas pabrik semen tersebut. Tidak berhenti sampai disitu, Semen Indonesia merencanakan untuk membeli pabrik semen di Myanmar. Hal ini dilakukan untuk menguasai pangsa pasar Asia Tenggara bagian barat yaitu Thailand dan Bangladesh serta menambah kapasitas produksi yang ditargetkan yaitu 31,8 juta ton pada 2014.

Konsumsi semen di wilayah Asia Tenggara cukuplah banyak. Dengan semakin berkembangnya ekonomi, infrastruktur, dan konekitivtas maka prospek industri semen khusus Semen Indonesia akan semakin cerah, apalagi dengan semakin banyak tuntutan bagi ASEAN untuk terus bergerak dalam hubungan ekonomi dengan China, jepang, Switzerland dan Negara maju lainnya. Hal ini akan berimbas pada kenaikan konsumsi semen di Negara ASEAN. Konsumsi rata rata semen per kapita di sejumlah Negara di kawasan ASEAN sebesar 150-800 kg/kapita/tahun dan ini akan naik menjelang adanya FTA baik antara Negara ASEAN dan juga ASEAN dengan Negara maju lain. Negara ASEAN yang menkonsumsi semen tertinggi per kapita adalah Singapura dan kedua adalah Vietnam. Sekitar 30-40% produksi semen domestik di Vietnam merupakan semen impor.

Rencana Semen Indonesia membangun pabrik semen di Myanmar dan Vietnam diprediksikan menguras dana sekitar US$ 200 juta-250 juta. Sejumlah uang ini sangatlah banyak dan memang untuk saat ini plant pabrik yang ada di vetnam memberi kontribusi yang signifikan untuk profit persero. Namun rencana ekspansi dirasa masih terukur bila melihat capaian pertumbuhan Semen Indonesia.

Pada tahun 2013, kinerja perusahaan secara keseluruhan sangatlah baik, walaupun pertumbuhan industri semen Indonesia sedang turun dibndingan tahun 2012.Sepanjang 2013, Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan Rp24,5 triliun, tumbuh 25% dibanding tahun sebelumnya (Rp19,5 triliun). Total volume penjualan 27,81 juta ton, meningkat 27% dibanding 2012 (21,9 juta ton). Sementara volume penjualan semen domestik tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2%, jauh melampui kinerja industri dalam negeri yang tumbuh sebesar 5,5%. Dengan demikian pangsa pasar meningkat menjadi 44% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar 41%, sekaligus memperkokoh posisi Perseroan sebagai market leader di industri semen nasional

Kinerja Perseroan lainnya seperti EBITDA mencapai Rp8,1 triliun atau meningkat 17,9% dibanding 2012 (Rp6,8 triliun). EBITDA margin dapat dipertahankan di kisaran 33% dan net margin sebesar 22%. Hal ini menunjukkan konsistensi Semen Indonesia dalam menciptakan profitabilitas yang optimal di tengah semakin ketatnya kompetisi dan kenaikan beban usaha.Perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara ini membukukan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,37 triliun pada 2013, atau meningkat 10,8% dibanding periode 2012 (Rp4,84 triliun). Laba bersih per saham dasar meningkat dari Rp817 menjadi Rp905.

Oleh karena itu, bukan lah mustahil bila ditahun 2015 kita sudah bisa melihat bahwa Semen Indonesia cukup kuat posisinya di Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2014 ini Semen Indonesia menargetkan untuk masuk ke 7-8 negara di Asean dan selanjutnya 11 negara pada tahun 2015. Di akhir tahun 2015 bisa jadi Semen Indonesia menjadi Market Leader Asia Tenggara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun