Mohon tunggu...
Fasya Ineta
Fasya Ineta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

academic stress but havin' a big dream

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan

22 Agustus 2023   23:09 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahun 2023 sudah memasuki abad ke-21 dimana seharusnya sudah terjadi banyak kemajuan dalam berbagai bidang ekonomi negara. Namun, isu kemiskinan masih menjadi isu penting bagi negara-negara berkembang, demikian pula dengan Indonesia. Penanganan yang dilakukan pun harus menyeluruh dan interdependen. Dengan begitu, Indonesia memiliki PR penting yang harus dikerjakan demi memajukan Bangsa Indonesia.

Dikutip dari artikel online yang saya baca, hutang merupakan salah satu penyebab dari isu kemiskinan Masyarakat Indonesia. Contohnya adalah hutang luar negeri. Utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk hutang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau Lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Penyebab adanya utang luar negeri disebabkan karena suatu negara membutuhkan biaya yang lebih untuk membiayai suatu kebutuhan negara baik dalam bidang ekonomi, infrastruktur, dan untuk biaya Pembangunan pelayanan masyarakat.

Saat ini, pemerintah sedang melancarkan proyek pembangunan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat Indonesia, akan tetapi karena setiap proyek pasti memiliki beberapa kendala basic yang sering dialami oleh negara-negara berkembang dalam memajukan infrastrukturnya, lagi-lagi Indonesia menggunakan utang luar negeri seperti bantuan teknik yang berwujud tenaga ahli pembantu penyelenggaraan pembangunan oleh kreditur untuk mewujudkan 'kemajuan infrastruktur' di Indonesia, salah satu contohnya adalah Pembangunan tol Trans Jawa.

Dengan adanya tol Trans-Jawa ini Indonesia tidak dapat dibilang mengupayakan kemajuan kesejahteraaan rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut harus diragukan, karena tingginya hutang yang ditanggung negara dapat merugikan stabilitas ekonomi suatu negara. Serta permbayaran bunga hutang yang tinggi dapat mengakibatkan krisis ekonomi yang berdampak buruk pada mata uang dan inflasi.

Masalah akan muncul ketika utang sudah mencapai puncaknya. Saat sumber daya tidak dibelanjakan dengan baik, ketika terdapat korupsi dan kelemahan tata pemerintahan atau ketika suatu negara dilanda bencana alam atau guncangan ekonomi seperti pembalikan arus modal yang tiba-tiba. Saat risiko krisis utang tinggi, respons cepat untuk mengurangi tekanan keuangan yang segera (immediate financial stress) dapat menghasilkan perbedaan besar antara pemulihan cepat dan kerudakan jangka panjang. Disini, contoh solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan instrument utang bersyarat-negara(state-contingent debt instruments) yang lebih luas. Hal ini dapat mengurangi atau menunda kewajiban utang suatu negara selama krisis serta dapat memberi keringanan dalam beberapa kasus. Dengan mengurangi risiko kegagalan bayar dan premi risiko, instrument semacam ini juga memperluas ruang fiskal yang tersedia untuk investasi.

Kesejahteraan Masyarakat Indonesia

Kesejahteraan tidak hanya terkait ekonomi dan sosial, namun terkait dengan berbagai aspek multidimensi. Sektor yang menjadi kekuatan utama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah pertanian, Pendidikan, dan demokrasi ekonomi atau ekonomi kerakyatan. Dilansir dari situs resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesai, beberapa Upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yaitu;

  • Pengembangan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
  • Menciptakan program untuk mewujudkan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar tentang Kesehatan gizi, pola hidup sehat, dan bersih baik jasmani dan Rohani
  • Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis
  • Memperkuat ketahanan sosial dan budaya masyarakat berdasarkan nilai luhur budaya lokal.

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUnair #BaktiKamiABadiUntukNegeri #Ksatria13 #Garuda16 #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkan Bangsa

Ishartono, Santoso Tri Raharjo      (2015) Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan diakses pada tanggal 20 Agustus 2023

Chris Lane, Elliot Haris                      (2018) Utang sebagai Hambatan Terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Diakses dari IMFBlog home: https://blogs.imf.org diakses pada tanggal 20 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun