Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TKW Tertipu 45 Juta Rupiah oleh Pria di FB yang Mengaku Anggota TNI AL

11 September 2014   06:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14103658871392337696

Sebut namanya Aida ( samaran) seorang TKW disuatu negara Asia. Ia jatuh cinta pada seorang pria mengaku TNI AL lalu menuruti apa saja yang diminta sang kekasih maya. Habis sudah uang 45 juta rupiah, entah gaji berapa tahun yang dikumpulkan, entah boleh dari mana. Sang kekasihpun menghilang bersama uang jarahan dan tak bisa lagi dihubungi.

Miris setiap saya mendengar curhat para TKW yang tertipu lelaki di FB. Hanya dengan modal photo ganteng curian milik anggota TNI/POLISI para penipu berhasil menjarahuang para pahlawan devisa.

Inilah curhat dari mbak Aida yang saya terima pada tanggal 9 September 2014.

β€œBunda, saya kenal TNI AL yang bertugas di Tanjung Pinang bernama Dodi Candra Wito. Sayapun pacaran di FB selama 8 bulan. Lalu pada bulanJuly lalu dia minta saya meminjamkan uang untuk membantu pengurusan mutasi ke darat sebanyak 65 juta tapi saya hanya ada 45 juta.

Saat sudah di darat (katanya), Dodi mau kembalikan uangku tapi dalam waktu 5 menit saya harus ganti nomor hp.Sayapun buru buru beli kartu baru . Katanya uang sudah ditangan adiknya tapi dirampok orang. Si adik luka parah lalu masuk rumah sakit dan meninggal. Dari sinilahpemikiransaya mulai sadar, mungkin saya tertipu.

Tiga hari kemudian Dodi telpon lagi dan mengatakan sedang patroli di laut. Jelas saja saya marah karena saya sudah pinjamkan uang untuk kembali ke darat kini ia mengaku ada di laut. Lalu dia bilang bahwa saya stress dan janji akan kembali ke darat lagi, tapi saya diminta membiayai dia kembalike darat. Disini saya jawab dengan tegas, dari pada minjamin kamu yang tak jelas tujuannya, lebih baik saya sedekah pada anak anak yatim. Sejak itu dia tak lagi menghubungi saya dan telponnya sudah tak aktif.

Akhirnya saya semakin sadar, bahwa selama ini dia bilang ada di Lampung tapi mengapa tiap saya kirim uang koq tujuannya ke Pakan Baru. Bunda ..apakah orang ini bisa dilacak? Saya lampirkan bukti bukti pengirimanuang. Saya malu dan sangat stress bunda. Tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi ini semua. Apakah saya bisa lapor polisi?”

Sering saya informasikan bahwa para penipu ini raja tega, Mereka tak peduli yang ditipu adalah saudara sebangsa. Mereka tak peduli si wanita habis habisan pinjam sana sini. Otak mereka hanya berpikir bagaimana cari mangsa dan mendapatkan uang. Itulah kelakuan bejat para penipu di dunia maya.

Mereka sengaja mencari mangsa TKW yang ada di luar negeri karena paling mudah dikibulin pakai photo ganteng plus rayuan gombal. Selain itu jika tertipu akan sulit melapor karena berada di luar negeri.

Semoga kisah mbak Aida bisa dipetik hikmahnya. Ingatlah selalu, berkenalan di dunia maya sah sah saja tapiingatlah pesanpesan di bawah ini.

Photo : Waspada Scammer Cinta

"Kita tak dapat mencegah manusia jadi penipu, tapi kita mampu menjagaΒ  diri agar tidak tertipu. Gunakan logika jangan cuma pakai hati"

Salam waspada!

Catatan:

Terima kasih pada mbak Aida (samara) yang sudah mengizinkansaya menulis kisahnya. Tempatnya bekerja tak saya sebutkan atas permintaan korban.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun