Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghadiri Acara Natal

26 Desember 2012   05:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:02 4646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemarin ada acara Christmas Lunch dirumah anak perempuan bule ku. Setiap tahun kami keliling bergantian mengadakan acara makan siang tepat di hari Natal. Dulu saya mengira acara Natal pakai upacara seperti di gereja, ternyata tidak demikian dengan acara Natal di keluarga suami.

Rumah anak buleku dihiasi pohon Natal dan lagu lagu Natal tiada henti berkumandang. Kami berkumpul, tukaran kartu natal , makan siang, chit chat dan pulang.Β  Sebagai seorang muslim, tak ada yang berubah dalam diri saya hanya karena menghadiri acara makan siang dan tukar hadiah. Saya merasa acara ini sama saja dengan acara ulang tahun dalam keluarga. Sebagai hadiah Natal, biasanya kami menyelipkan uang cash di kartu ucapan, karena kalau kado belum tentu anak anak suka.

Anak anak bule kami ada tiga orang (ibu mereka meninggal 14 th lalu). Saya selalu menyebut mereka "anak anak bule ku" dan memanggil mereka ' Sayang"Β  Mereka sudah tahu artinya apa, apalagi yang cewek , suka sekali angkat dua jempol sambil bilang " Mantaaap"

Mereka tahu saya seorang muslim, daddynya seorang Buddhist tapi mereka tetap memberi hadiah Natal untuk kami yaitu kartu ucapan berisi voucher di dalamnya. Ada voucher untuk manjain diri di salon, ada voucher electronic, ada juga voucher belanja bahan2 craft kesukaan saya.

Alhamdulilah, sungguh saya sangat bersyukur memiliki anak anak bule nan manis dan begitu perhatian pada ayah mereka dan saya. Mereka sangat menghargai keyakinan saya, bukan hanya dengan ucapan tapi dengan tindakan nyata,

Sebagai muslim, saya menghargai saudara saudara seiman yang tak mau menghadiri dan mengucapkan selamat natal, tapi mereka juga harus bisa menerima kami yang berbeda pandangan.

Agama adalah urusan hamba dengan Allahnya, kita boleh menghimbau tapi tak bolehΒ  memaksa, karena tak ada paksaan dalam agama.

Perbedaan akan terasa indah jikaΒ  landasan utamanya adalah " Kasih Sayang"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun