Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaikan BMI Hongkong Ini Dimanfaatkan oleh Penipu Mengaku Pengurus Anak Yatim

3 Januari 2015   08:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:55 4291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaman sekarang banyak manusia menghalalkan segala cara untuk menipu sesama. Bahkan mereka berani mengatas namakan anak anak yatim untuk mendapatkan uang dan bersumpah demi Allah.

Sepertikisah seorang BMI Hongkong sebut saja namanya Sarah . Suatu hari pada awal bulanMei 2014 , ia ditegur olehseorangwanita bernama Indira lewat Facebook lalu mengajak berteman. Ternyata dibalik keramahan Indira ada maksud tersembunyi. Kebaikan Sarah di manfaatkan olehwanita ini untuk menipu.

Inilahcurhat Sarah pada saya :

β€œ Saya juga pernah tertipu oleh akun cewek yang mengaku pengurus anak anak panti asuhan nama akun FB nya Indira. Dia juga bilang sedang menderita sakit kanker. Awalnya kami berteman karena dia add saya duluan. Lalu kami saling curhat dan kadangbercanda. Saya merasa menemukan kecocokan dalam dirinya.

Akhir bulan Mei 2014 Indira bilang ada anak di pantinya sakit dan harus segera di operasi tapi biaya kurang 5 juta rupiah. Dia mau pinjam pada saya dan kalaungga dapat akan menjual bahan skripsinya , tapi saya melarang. Dia janji akan mengganti tapi sayangga tega karena uang itu untuk pengobatananak yatim, maka saya berikan dengan ikhlas. Uangpun saya kirim pada tanggal 30 Mei 2014.

Akun Bank : BRI atas nama Dedhi Cahyo Nugroho, no rek : 0182-0102-6819-506

14202223051150211623
14202223051150211623


Dua minggu kemudian , Indira bilang anak yatim itu meninggal. Jelang bulanpuasa (Juni 2014 ) dia mau pinjam lagi, katanya kasihan anak anak di panti mau menyambut bulan Ramadhan dan ada pengasuh yang keluar karena belum digaji. Alasannya dia tak mau sampai anak anak yatim kembali ke jalanan. Karena kasihan mendengar ceritanyalalu saya kirim lagi dua juta.

Setelah itu dia mau pinjam alasan buat berobat kankernya padahal dulu dia cerita ayahnya kerja di bank. Kali ini saya menolaknya karena keluarga saya saat itu sedang butuh uang. Tanpa mau mengerti , Indira terus kirim pesan di Facebook dan maksa minjam uang lagi. Akhirnya saya mulaicuriga, saya abaikan saja semua pesan pesannya. Saya sendiri tidak tahu apakah benar dia mengurus anak yatim. Sayasudah ikhlaskan uang yang dipinjamnya.

Saya baru bergabungdi page WSC milik bunda dan sungguh sangat manfaat sekali. Terima kasih banyak atas semuanya. β€œ( Sarah-Hongkong)

Kesimpulan Penulis :

Sudah jelas Indira bohong mengaku pengurus panti dan sakit kanker. Sarah yang baik hati tak mengerti kejahatan dunia maya maka iapun dimanfaatkan oleh Indira untuk terus minjam uang. Setelah jelas sudah ditipu, Sarah masih saja tak enak untuk ngeblok akunIndira. Saya anjurkan agarjangan memelihara penipu di akunFB kita karena dia akan menambahkanteman teman kita untuk dijadikan mangsa berikutnya.

Jika inginberamal yang afdol, amandan tepat sasaran, lebih baik cari panti asuhan, tetangga miskin di dekat tempat tinggal kita. Jika melalui yayasan, cari yang kredibel dan sudah dikenal di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun