Saya belum punya pilihan ย namun sebagai ย rakyat Indonesia saya ikut prihatin melihat begitu sadis nya para pendukung capres idaman membully capres lawan.
Demokrasi di Indonesia memang makin kebablasan, apalagi menjelang pemilu presiden 9 July 2014. Pendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi saling menghina, memaki, mengejek dan menjatuhkan Capres saingan. Belum lagi dibully lewat photo photo editan. Perang di socmed tak terkendalikan. Ada yang kehilangan teman karena beda keinginan, ada yang jadi musuh ย karena belain sang Capres idaman. Ngapain sampe segitunya?
Kenapa sih tidak bisa menunjukan kebaikan kebaikan dari Capres Idaman? Bisanya pada menjatuhkan dan mencari keburukan Capres lain.ย Belum juga pemilu sudah kayak perang dunia, apalagi pada hari H.
Pak Prabowo di obok obok, dicari kesalahan tanpa melihat jasa yang sudah beliau lakukan
Pak Jowoki di acak acak, di cari celah untuk menjatuhkan, seolah apa yang beliau perbuat tak ada artinya.
Memang paling mudah mencari keburukan orang lain, tapi paling sulit kalau disuruh berkaca diri. Apa yang sudah kita buat untuk bangsa ini? Satu jari nunjuk orang lain, biasain 4 jari nunjuk diri sendiri.
Kadang saya berpikir , mengapa saudara2 setanah air jadi mudah emosi begini dalam membela Capres Idaman.ย Mengapaย begitu sulit saling menunjukan kehebatan capres masing masing tanpa harus menjatuhkan capres yang lain.
Atas keprihatinan saya, maka saya buat status di Facebook dengan judul
" Berikan alasan tanpa menjelekkan kedua Capres, bisa ngga ya? Apa kelebihan No 1 dan Apa kelebihan No 2 "
Ternyata jawaban jawaban dari teman teman semua asyik tuh! Ngga ada yang menghina, merendahkan, memaki. Contoh seperti dibawah ini:
Dari DWO (Pindah kelain hati)