rowforbeauty.com
Dikalangan keluarga kami baik di Australia atau Indonesia ada pesan tersirat bahwa saat kumpul bersama keluarga atau teman teman, dilarang main gadget.Β Khusus untuk keluarga di Indonesia tentu saja saya yang bawel memberi tahu. Semua sudah mengerti dan mentaati. Jika ada telpon urgent tak masalah diangkat, itupun dengan ucapan " maaf " karenaΒ harus menerima telpon.Β Tak heran tak ada gadget di atas meja saat kita kumpul bersama. Alhamdulilah acara silahturahmi terasa indah.
Prihatin saat melihat begitu banyak orang yang ketemuan rame rame tapi hampir sebagian sibuk sama gadget. Ada juga cuma berduaan tapi dua duanya sibuk makan sambil main gadget. Kalau sudah begitu ngapain juga ketemu.
Saya pernah melihatΒ di TV Indonesia, ada seorang remaja dan ibunya diwawancara tapi tangan si anak terus saja mainin BB, cuma nengok sesekali lalu mata dan jarinya pencet2 BB lagi.
Untuk saya pribadi,saat bertemu dengan keluarga atau kawan kawan adalah saat berbagi cerita tentang kita, bukan sibuk ngomongin orang. Waktu bertatap muka terasa sangat berharga.
Tahun lalu sayaΒ bertemu teman2 di Indonesia. Dari rumah semangat sekali karena kangen dengan mereka. Dari jauh saya datang ketempat pertemuan disebuah resto di Jakarta Pusat .Β Sampai disana kami cipika cipiki tak lama saat duduk memesan minuman, mulai deh beberapa temanΒ pada pegang HP/BB, bikin status, cek status, pokoknya sibuk.
SambilΒ menikmati minuman , mulut ini rasanya ingin ngomong buat apa pada kumpul disini kalau semua sibuk main HP dan BB.Β Akhirnya saya jadi malas ngomong karena teman2 saya yang berjumlahΒ 6 orang itu lebih berat ketinggalan berita di sosial media dari pada ngobrol bersama didunia nyata.
Dari pada buang waktuΒ percuma, sayapun berdiri dan pamitan pada mereka.
" Ngga jadi makan deh! akuΒ dah kenyang liatin kalian main gadget!"
Semua pada bengong dan ada yang bilang maaf, ada yang minta saya duduk karena kita belumΒ makan.Β Saya tetap pergi meninggalkan mereka. Saya pikir dari pada semua sibuk sama gadget, lebih baik tak usah ketemu. Tak masalah mereka menganggap saya ngambek. Lebih baik ketemu didunia maya saja.
Mengapa pada jaman sekarang ini banyak orang ketagihanΒ gadget dan begitu sulit menghargai silahturahmi didunia nyata?