"Selama hayat di kandung badan, selama saya masih sehat dan mampu. Saya akan terus menulis di Kompasiana dan ย tak akan pindah ke lain hati. Walau bertaburan bintang bintang ย penulis muda nan cemerlang. Tak akan surut langkah merangkai kata. Siapa bilang lansia tidak berguna? Usia tua bukan alasan untuk berhenti berkarya. "( Fey Down )
Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa sudah 13 tahun saya menjadi Kompasianer. Tahun ini usia saya 66 tahun alhamdulilah. Masih aktif menjadi relawan di Australia dan Indonesia. Usia boleh tua ย namun semangat menulis tak pernah sirna.ย
Sungguh saya bersyukur dan bangga menjadi bagian dari penulis penulis hebat di Kompasiana. Dari mereka saya banyak belajar bagaimana menulis dengan baik dan benar. Admin adminpun dengan apik memperbaiki judul tulisan saya. ย Ketika menengok ke belakang membaca artikel ย di awal mulai menulis. Kadang saya tertawa sendiri, tulisan ย lompat lompat kayak kodok. Tentu saja saya banyak belajar dari sesama Kompasianer yang sudah pakar dalam menulis.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
(Pramoedya Ananta Toer)
Pertama kali menulis di Kompasiana, artikel saya tidak fokus pada masalah penipuan namun campur sari. Dari urusan traveling, cerpen, kehidupan pribadi hingga resep masakan. Setelah saya membuat FB Page "Waspada Scammer Cinta" mulai terketuk hati untuk lebih banyak menulis artikel tentang kejahatan romance scams.ย
Kebahagiaan yang tak dapat saya ukur dengan apapun sbb setelah menjadi penulis di Kompasiana :ย
- Artikel artikel ย saya dijadikan salah satu referensi oleh para mahasiswa yang sedang membuat karya tulis ilmiah seperti ย skripsi, ย , thesis ย dan disertasi. . Betapa terharu hati saya ketika diundang menghadiri wisuda seorang polisi yang telah lulus S3 (Doktor Ilmu Kepolisian). Di buku disertasi ada ucapan terima kasih untuk saya dan referensi beberapa judul artikel saya di Kompasiana. Alhamdulilah, masya Allah.
- Banyak ucapan terima kasih dari perempuan dan laki laki yang nyaris menjadi korban penipuan. Mereka mencari tahu dulu dan menemukan tulisan saya. Itulah kerennya Kompasiana, artikel kita mudah dicari lewat Google.
- Banyak support yang saya dapatkan dari keluarga, ย kawan kawan dan sesama Kompasiener.
- Dari mulai ย menulis di Kompasiana, ย lalu tahun 2012 saya buat FB Page "Waspada Scammer Cinta. " Akhirnya ย berdatangan orang orang baik bergabung ย menjadi relawan. ย
- Atas saran ย para relawan, ย maka terbentuklah ย Komunitas RSC - WSC ย dan kini sudah berbadan hukum.
- Kejahatan romance scam telah diliput khusus oleh wartawan investigasi Harian Kompas, Komunitas kami menjadi salah satu narasumber.
Kilas balik :
Awal menulis artikel tentang scams, ada saja yang komentar tak enak ketika saya share. Ada yang bilang bosan, menulis koq soal penipuan melulu. Saya punya prinsip tak akan terpengaruh kata kata negatif orang lain. Terus saja saya menulis hingga hari ini. ย
Dulu saya sangat marah ketika ada beberapa orang yang menjiplak tulisan saya tanpa narasumber, seolah merekalah penulisnya. ย Saya kejar kejar agar dihapus. Mungkin saja mereka tak mengerti bahwa sharing tanpa narasumber adalah plagiat dan tak beretika.ย