Ada yang bilang para korban Β kejahatan love scam itu kebanyakan PMI ( Pekerja Migran Indonesia ) sektor domestik.
Salah besar! Karena PMI yang cerdas menghadapi para scammerspun Β banyak. Bahkan ada yang membuat grup khusus melawan kejahatan ini. Maka bukan soal seberapa tinggi pendidikan para korban.
Tim WSC sudah sering menangani korban2 love scammers dengan latar belakang pendidikan dari lulusan SMP hingga S3, pengusaha, model dll. Dari usia termuda 24 tahun sampai usia 74 th. Dari yang single, single mom hingga wanita bersuami.
Apa sih penyebab mereka mudah tertipu?
- Lugu dan tidak tahu ada sindikat penjahat online berkedok cinta.
- Mudah percaya pada tampilan photo tampan.
- Mudah percaya kata kata indah memesona.
- Mudah jatuh cinta tanpa berjumpa.
- Mudah percaya janji janji manis pelaku. 6. Percaya gaji 7 milyar akan masuk rekening korban.
- Percaya mau dikasih hadiah mahal dan uang ribuan dollar dikardusin.
- Percaya ketika pelaku memberikan user name dan password bank abal abal kepada korban. Disana terpampang saldo jutaan dollar yang katanya akan ditransfer ke korban utk masa depan berdua di Indonesia.
- Ketika cinta korban sudah melekat, apa yang diminta para penipu akan dituruti. Dari data diri, uang hingga kehormatan.
Intinya masih banyak wanita yang tidak hati hati dan waspada saat berinteraksi disosial media. Padahal para penipu itu pastilah tukang bohong. Maka dimana ada kebohongan disana banyak kejanggalan! Sayangnya banyak wanita yang mengabaikan.
Yuk terapkan dalam hati dan pikiran kalian. 3 B dan PBB! Beriman, berakal dan berakhlak. Pantaskah? Benarkah? Baikkah?Β
Salam Waspada!Β
Fey Down
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H