Artikel ini saya tulis sebagai bentuk keprihatinan atas semakin banyaknya korban kejahatan love scams. Sungguh kasihan perempuan Indonesia yang menjadi korban. Mereka bukan hanya kehilangan tabungan tapi juga dipermalukan oleh para pelaku.
Untuk yang jomblo saya dapat mengerti mungkin sudah waktunya menikah. Kadang mereka mendapat tekanan dari keluarga hingga akhinya memilih asal asal saja. Ada juga yang janda karena tak bisa hidup sendiri. Tentu saja semua hak mereka. Paling miris jika yang pacaran dengan scammer itu istri orang. ย Koq tak bisa berpikir apakah laki laki baik mengganggu rumah tangga orang?
Saran saya untuk yang masih sendiri, jangan tergesa gesa dalam mencari pasangan. Mereka yang bertemu lewat dunia nyata saja banyak yang tertipu ย apalagi hanya kenal lewat media sosial. Sebaliknya bukan tak mungkin bertemu jodoh lewat dunia maya. Banyak lho pasangan berjodoh lewat media sosial. ย ย ย
Tentu saja awal kenal keduanya berniat baik. Mungkin LDR dulu karena keduanya dipisahkan oleh daerah atau negara. ย Mereka saling mengenaldengan sering sering ngobrol ย lewat video call. Tidak ada laki laki baik yang baru kenal sudah menanyakan pekerjaan dan gaji perempuan. ย
Cinta yang benar butuh proses, dalam merajut kasih mereka tak melupakan Allah SWT. Saling menjaga, saling menghormati dan mau memperbaiki diri agar lebih baik lagi.
Saya perhatikan makin kesini koq semakin banyak korban ย scammer cinta. ย Bukan hanya yang berpendidikan rendah bahkan sarjana jadi korban juga.ย
Padahal mereka orang dewasa tapi masih saja tak bisa membedakan mana laki laki tulus dan bulus. Kadang perempuannya juga melawan kata hati. Sudah ada rasa curiga malah diabaikan. Mungkin takut tak dinikahi laki laki mapan dan tampan. ย Sampai apa saja dikorbankan dari uang hingga kehormatan.
Jika anda ย percaya bahwa jodoh Allah yang menentukan, mengapa kebelet amat sih ingin cepat menikah? ย Jika waktunya tiba, pasti Allah punya cara mempertemukan. Yuk jangan tergesa gesa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H