Hati hati penipu di aplikasi cari jodoh Hitwe. Dia berkedok laki laki soleh, sering menggunakan ayat ayat Al Quran dan Hadist untuk menjerat mangsanya. Nama di Hitwe Putra Putra mengaku lulusan Pesantren Gontor Jawa Timur dan bekerja sebagai pelaut.
Bicaranya sangat sopan, photonya gagah dan tampan. Tentu saja banyak perempuan yang klepekan. Sudah soleh, tampan pula, pastilah calon suami idaman. Β Padahal dibalik semua itu ada udang dibalik bakwan. Dia adalah salah satu penipu cinta dunia maya yang menggunakan photo orang lain untuk mencari mangsa. Sayangnya penulis belum menemukan pemilik asli photo tersebut.
" Saya ingin berterima kasih atas apa yang bunda Fey ungkap terkait scammer yang gencar sekali meluluh lantakkan hati wanita. Beruntung saya masih menggunakan akal sehat. Saya cari di Google tentang cuti seorang pelaut dan menemukan page " Waspada Scammer Cinta" ( Email dari Shinta, nama samaran)
Inilah kisan Shinta :
" Hallo bunda, nama saya Shinta, tepat akhir September Β yang lalu saya mendownload aplikasi dating Β Hitwe. Pada saat online, kita disuguhkan beberapa gambar laki-laki yang mungkin bisa match dengan kriteria kita. Ada salah satu dari sekian laki-laki yang menyapa saya terlihat Β sosok pelaut Indonesia dengan badan tinggi besar, putih, dan paras rupawan, namanya Putra Akhirnya kita ngobrol lalu tukaran nomor WA.
Hari Sabtu, 1 Oktober yang lalu Putra telpon saya dan kami ngobrol lumayan lama. Β Dia juga sempat menceramahi saya dengan wejangan-wejangan keagamaan. Β Sebagai orang yang cukup memprioritaskan agama maka saya pun tidak mampu mengelak. Apalagi dalam setiap obrolannya dia selalu Β membawa-bawa hadist dan Al-Qur'an. Β Dia Β mengaku asal Bandung dan Β alumni Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur
Saya mulai memberikan lampu hijau untuk Putra mendekati saya. Β Bahkan saya menceritakan hal ini ke mama yang Β juga menanggapi Β positif tentang Putra.
Hari pertama saya ditelpon dua kali pagi dan malam. Pagi hari saat kami Β ngobrol dia cerita bahwa saat ini sedang Β sedang berlayar di daerah Papua dan Β sudah menjalani kontrak hampir 2 tahun,
Pada malam hari, Putra Β mulai merayu saya dan mengatakan serius ingin menikah dengan saya saat pulang nanti. Dia merasa, saya satu-satunya wanita yang tepat menjadi istrinya. Dia Β ingin menikah bukan karena nafsu tapi agama. Bagaimana saya tidak kelepek-kelepek bun?
Hari Β Minggu saya lihat WAnya Β berganti ganti profil dengan berbagai macam kegiatan sehari-hari di kapal. Saya pun terbuai dan hampir percaya. (Sayang sekali foto-foto tersebut sudah saya hapus karena saya terlanjur sakit hati dan merasa tertipu)