Kenangan Bersama Kang Pepih Nugraha

Sedih, bahagia dan terharu menjadi satu saat membaca artikel "Iskandarjet, Nakhoda Baru Kompasiana setelah Pepih Nugraha"  bahwa kang Pepih tak akan lagi ada di Kompasiana dan digantikan oleh mas Iskandar Zulkarnaen.

Mengapa saya sedih, karena kehilangan sosok yang selalu tersenyum walau capek setengah mati. Saya punya kenangan bersama kang Pepih saat beliau menyerahkan Kompasiana Award 2014 untuk saya dan duduk nongkrong diteras kantor Garuda saat kunjungan kesana.

Bahagia, karena apapun keputusan kang Pepih pastilah sudah dipikirkan matang matang. Tentu  saja saya ikut bahagia dimanapun nanti beliau  berada dan mendoakan semoga sukses.

Nahan nangis (Dokumentasi pribadi)

Terharu, karena penggantinya saya kenal  juga yaitu mas Isjet yang doyan senyum.  Maka saya merasa nyaman mau protes apa saja pasti ditanggapi., Dari pada ke admin jawabnya lama. Admin cepatnya hapus gambar seiprit katanya ngga boleh dari Google, tapi ada penulis plagiat , bajak berita dari situs online anteng dua hari nongkrong di Kompasiana. Maaf ya mas/mbak admin jangan marah ya...Saya lapor mas Isjet langsung ditutup. Saya suka protes karena cinta pada Kompasiana. 

Bulan Januari 2017,  7 tahun saya menulis di Kompasiana, tentu sangat kenal dengan Kang Pepih dan mas Isjet, walau kami jarang bertemu karena saya menetap di Australia.

Dokumentasi pribadi

Selamat jalan kang Pepih, semoga makin sukses dan jangan lupa jaga kesehatan. Terima kasih atas segala pelajaran menulis yang saya dapat dari akang lewat  "Nulis Bareng Pepih " Saya ngga mau kang jadi burung pemakan bangkai di Facebook. 

Selamat datang nakhoda baru yang tak asing lagi bagi saya,  mas Iskandar Zulkarnaen. Mohon maaf jika emak emak berdaster seperti saya suka protes.