Mohon tunggu...
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜…
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

๐๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ฌ๐ข๐š๐ง๐š ๐€๐ฐ๐š๐ซ๐ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ "๐“๐ก๐ž ๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐ˆ๐ง ๐’๐ฉ๐ž๐œ๐ข๐Ÿ๐ข๐œ ๐ˆ๐ง๐ญ๐ž๐ซ๐ž๐ฌ๐ญ" ๐—”๐—ป๐˜๐—ถ Scam ๐—”๐—ฐ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐˜/๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ. ๐ˆ๐†: @๐Ÿ๐ž๐ฒ๐๐จ๐ฐ๐ง๐ฐ๐ฌ๐œ_๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ข๐œ๐ข๐š๐ฅ ๐‘ด๐’†๐’๐’†๐’•๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š ๐’Œ๐’๐’•๐’‚ ๐‘ท๐’†๐’“๐’•๐’‰, ๐‘พ๐’†๐’”๐’•๐’†๐’“๐’ ๐‘จ๐’–๐’”๐’•๐’“๐’‚๐’๐’Š๐’‚ ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ : ๐ฐ๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š๐ฌ๐œ๐š๐ฆ@๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ.๐œ๐จ๐ฆ ๐…๐ ๐๐š๐ ๐ž : ๐–๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š ๐’๐œ๐š๐ฆ๐ฆ๐ž๐ซ ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Ÿ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulislah Terus Sahabatku Pak Tjiptadinata Effendi

18 Desember 2015   01:46 Diperbarui: 18 Desember 2015   02:18 4660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru kali ini saya nahan airmata membaca artikel pak Tjipta yang berjudul " Ternyata artikel makan semeja dengan RI1 telah melukai orang banyak"

Dalam tulisan itu tersirat kesedihan yang mendalam, bukan kesal pada yang protes tapi lebih pada diri sendiri. Padahal tak ada yang salah dengan artikel pak Tjip. Andai saya ikut hadir pada hari itu, sayapun akan menulis artikel tentang pengalaman makan bareng Pak Presiden dengan suka cita.

My brother yang satu ini perasaannya sangat sensitif, koq mirip mirip kayak saya ya? Misalnyaย  ada orang yang protes atau ngomong apapun yang negative tentang saya, yang pertama saya tunjuk adalah diriย  sendiri, berusaha mencari apa salah saya, bukan menyalahkan orang lain. Bedanyaย  Pak Tjipta lebihย  sabar, tak pernah marah dan sangatย  bijaksana. Saya sih masih suka melawan kalau diri ini benar tapi tentu dengan cara santun.ย 

Saya tak pernah tahuย  pak Tjipta seorang Master Reikhiย  kalau bukan teman teman di Perth yang kasih tahu saat mereka makan siang di rumah beliau. Masih ada lagi cerita2 positif tentang pak Tjip yang saya dengar tapi beliau sendiri ngga pernah ngomong. Menurut pendapat saya,ย  tingkat keimanan dan pengenalan diri seseorang seperti pak Tjipta iniย  dalam agama Islam disebutย  ma'rifatullah.

Teringat komentar komentar orang tentang tulisan pak Tjipta, saat cerita kisah hidupnya yang begiti menderita, ada yang bilang " Ah artikelnya standard aja" maksudnya biasa aja gitu. Jelas tak ada yang dia rasakan karena membacanya pakai mata, bukan pakai hati. Saat itu saya yang geregetan, langsung balas aja tuh komentar.ย  Pak Tjipta sering cerita jalan jalan keluar negeri , padahal maksudnya ingin menunjukan pada kita bahwa dengan doa dan usaha, hidup kita pasti bisa berubah. Dari tak punya apa apa sampai bisa keliling dunia tanpa melupakan sedikitpun orang orang yang pernah berjasa pada beliau. Namun lagi lagi ada saja komentar ngga enak.Semua diterima pak Tjip dengan lapang dada dan senyum tulus.

Dalam menulis sebuah artikel,ย  memang kita tak bisa menyenangkan semua orang. Kalau apa kata orang harus diturutin terus ya kita ngga bisa jadi diri sendiri dong. Kalau saya tak suka pada tulisan orang, saya tak akan komentar apapun tapi lewatin aja dari pada nambah dosa.ย  Menurut pendapat saya, yang terpenting tulisan kita bermanfaat bagi orang banyak dan artikel2ย  pak Tjipta termasuk didalamnya.

Untuk pak Tjipta, tetap semangat dan terus menulis ya pak....one day one article..God bless you.

Catatan :

Tulisan ini sebagai ungkapan hatiย  setelah membaca artikel pak Tjipt yang bikin saya sedih.

ย 

Ternyata Artikel "Makan Semeja dengan RI 1" Telah Melukai Orang Banyak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun