Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi penting dalam mencapai tujuan Merdeka Belajar. Ini adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap peserta didik adalah individu yang unik. Ini berarti menghormati dan merespons perbedaan-perbedaan dalam gaya belajar, tingkat kemampuan, minat, dan kebutuhan. Dr. Carol Ann Tomlinson, seorang pakar dalam bidang pendidikan, menjelaskan pembelajaran berdiferensiasi sebagai "pengajaran yang responsif terhadap perbedaan peserta didik."
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi berfungsi? Pertama, guru harus mengidentifikasi perbedaan individu dalam kelasnya. Ini termasuk memahami gaya belajar peserta didik, tingkat kemampuan mereka, minat mereka, dan kebutuhan mereka. Kemudian, guru merancang pengalaman pembelajaran yang dapat diakses oleh semua peserta didik, dengan mempertimbangkan perbedaan ini. Pendekatan ini melibatkan tiga elemen kunci: konten, proses, dan produk.
- Konten: Ini berkaitan dengan apa yang diajarkan. Guru harus memastikan bahwa konten pembelajaran relevan dengan peserta didik dan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Ini bisa berarti mengadaptasi materi atau menyediakan sumber daya yang berbeda untuk peserta didik dengan tingkat kemampuan yang beragam.
- Proses: Proses pembelajaran mengacu pada bagaimana peserta didik belajar. Guru perlu mempertimbangkan berbagai metode pengajaran dan pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing peserta didik. Ini bisa melibatkan pembelajaran kolaboratif, penggunaan teknologi, atau pengajaran langsung, tergantung pada kebutuhan peserta didik.
- Produk: Produk pembelajaran adalah hasil yang diharapkan dari pembelajaran. Peserta didik mungkin memiliki beragam cara untuk menunjukkan pemahaman mereka. Guru harus memberi fleksibilitas dalam penilaian, misalnya, melalui proyek, penugasan tertulis, presentasi, atau ujian.
- Lingkungan Belajar: Suatu kondisi, pengaruh, serta rangsangan yang berasal dari luar, yang memberi pengaruh pada peserta didik, dimana hal-hal tersebut juga meliputi beberapa hal seperti pengaruh fisik, sosial, dan intelektual (Suprayogi, 2022)
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Suprayogi, (2022) ada beberapa manfaat dalam menjalankan pembelajaran diferensiasi ini, yaitu:
- Memaksimalkan kualitas pembelajaran peserta didik;
- Apabila pembelajaran yang peserta didik terima sesuai dengan kebutuhannya, maka peserta didik pasti akan dapat memperoleh pengetahuan secara maksimal. Peserta didik akan mendapatkan kualitas belajar yang baik bila pengajarnya memiliki pengertian mengenai kebutuhan belajarnya dan dapat mengarahkannya dalam membuat pilihan-pilihan terkait pembelajaran.
- Meningkatkan motivasi peserta didik.
- Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah student-centered. Student-centered adalah pendekatan dimana pengajar tidak langsung mengajar kepada peserta didik, melainkan peserta didik harus mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri.
- Peserta didik menjadi lebih terlibat dan fokus di kelas.
- Jika strategi pengajaran tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka peserta didik dapat kehilangan fokus. Sebaliknya, peserta didik akan terpicu dan terlibat di kelas apabila tugas dan aktivitas yang dilakukan merupakan pilihannya sendiri.
- Peserta didik dapat merelasikan pelajaran dengan kehidupan.
- Peserta didik dapat menghubungkan pelajaran dengan nilai-nilai yang mereka miliki apabila pembelajaran dilakukan berdasarkan minat peserta didik
- Peserta didik dapat mengasah self-management skill-nya.
- Self-management skill adalah kemampuan seseorang mengatur diri sendiri dan mengidentifikasi langkah-langkah serta strategi yang perlu diambil untuk mencapai suatu target tertentu
- Meningkatkan prestasi peserta didik.
- Peserta didik akan mampu mendapatkan prestasi yang baik apabila menerima pengajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka mengusung pembelajaran berdiferensiasi sebagai strategi guru dalam memberikan ruang untuk siswa dapat menentukan jalur pendidikan mereka sendiri. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu bentuk upaya dalam serangkaian pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam hal kesiapan belajar, profil belajar siswa, minat dan bakat.
Dalam penerapannya, kurikulum merdeka mengusung pembelajaran berdiferensiasi sebagai strategi guru dalam memberikan ruang untuk siswa dapat menentukan jalur pendidikan mereka sendiri. Kurikulum merdeka memberikan kesempatan bagi pendidik dalam mendesain secara mandiri kurikulum yang dipakai di sekolahnya. Kurikulum dibuat dengan memperhatikan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadi menyenangkan, berpusat pada siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalur pendidikan mereka sendiri
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan individu setiap siswa di kelas. Pembelajaran berdiferensiasi sangat penting dalam mewujudkan pendidikan merdeka karena setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda
Dengan pembelajaran berdiferensiasi, siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki perencanaan tentang pembelajaran berdiferensiasi, antara lain dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun penting, implementasi pembelajaran berdiferensiasi tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi guru termasuk:
- Waktu dan Sumber Daya: Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya daripada pendekatan pengajaran tradisional.
- Penilaian yang Beragam: Guru perlu mengembangkan penilaian yang beragam untuk mengakomodasi perbedaan peserta didik.
- Keterampilan Guru: Guru harus memahami strategi berdiferensiasi dan memiliki keterampilan untuk mengimplementasikannya.