Sunyi
Ialah sebaik-baiknya temanku kini
Tak dibiarkannya aku menangis sendiri
Hadirnya setia menemani
Ia tak pernah dusta dan ia pun tak mengingkari
Akulah sang pengabdi sepi
Meraung pada dinding-dinding langit sebagai atap tangisku
Meratap pada bait-bait sepi yang tak kunjung ku sudahi
Sebab dengan sunyi aku mengerti
Tanpa dikau sadari
Sesekali
Aku bernyanyi tanpa irama
Aku bersajak tanpa tema
Aku mengiba tanpa pinta
Aku bahagia tanpa tawa
Aku terisak tanpa sesak
Biarlah masa ini ku nikmati
Sedang luka ini ku benahi
Meski nanti ia siap kembali tersakiti
Untuk yang ke sekian kali
Malang, 25 februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H