Mohon tunggu...
Feti Habsari
Feti Habsari Mohon Tunggu... -

my drem is my life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penghias Lampu Merah

1 Januari 2012   13:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:29 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tawa riang penuh kegembiraan

Lagu-lagu indah mengalir dari mulut mungil itu
Tatapan-tatapan polos penuh ketulusan
Kaki-kaki mungil tak beralas menapaki jalanan beraspal
Menghiasi setiap sudut lampu merah
Tangan halus itu harus bersahabat dengan debu jalanan
Jiwa lembut mereka harus bertarung dengan kerasnya dunia
Sendiri tanpa pelindung tanpa pembela
Tubuh kecil itu tak pernah merasakan
Belaian kasih sayang penuh cinta dan ketulusan
Ilmu pendidikan pun tak pernah mereka rasakan
Mereka telah kehilangan masa indah anak-anak
Bertarung melawan kejamnya hidup
Melawan kerasnya dunia
Masihkah ada yang peduli?
Masihkah ada yang membela dan melindungi?
Mereka berhak atas pembelaan dan perlindungan
Wajah-wajah itu adalah wajah penerus bangsa
Sadarlah!! Tengoklah barang sedetik
Kehidupan jalanan yang keras
Penuh dengan tubuh-tubuh mungil
Dan jiwa-jiwa tak berdosa menjadi korban
Jangan biarkan tubuh-tubuh mungil tak berdosa itu
Melawan kejamnya kehidupan
Di tengah jalanan yang tak bersahabat
Tanpa pembelaan dan perlindungan
Mereka berhak atas hidup yang lebih baik
Mereka berhak mendapatkan pembelaan dan perlindungan
Sebagai generasi penerus bangsa
Mereka berhak!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun