Mohon tunggu...
Fery Mendrofa
Fery Mendrofa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Keperawatan Stikes Karya Husada Semarang

Dosen Keperawatan Stikes Karya Husada Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memahami Demensia Pada Lansia: Panduan Lengkap untuk Keluarga

14 Desember 2024   09:23 Diperbarui: 14 Desember 2024   09:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seiring bertambahnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, jumlah lansia dengan demensia juga terus meningkat. Kondisi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi para lansia, tetapi juga bagi keluarga yang merawat mereka. Memahami demensia secara menyeluruh dapat membantu kita memberikan perawatan terbaik bagi orang yang kita cintai.

Mengenal Demensia Lebih Dalam

Demensia bukanlah bagian normal dari penuaan, melainkan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, menyumbang sekitar 60-70% dari seluruh kasus demensia.

Faktor Risiko Demensia
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko demensia antara lain:
- Usia lanjut (terutama di atas 65 tahun)
- Riwayat keluarga dengan demensia
- Gaya hidup tidak sehat (merokok, kurang aktivitas fisik)
- Kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi
- Cedera kepala berat
- Isolasi sosial dan kurangnya stimulasi mental

Tanda dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala demensia berkembang secara bertahap dan dapat berbeda pada setiap orang. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan:

Gejala Kognitif:
- Kesulitan mengingat informasi baru atau kejadian yang baru terjadi
- Kebingungan dengan waktu dan tempat
- Kesulitan merencanakan atau memecahkan masalah
- Masalah dengan bahasa dan komunikasi
- Kesulitan memahami konsep visual dan spasial
- Penurunan kemampuan penilaian dan pengambilan keputusan

Gejala Perilaku dan Psikologis:
- Perubahan kepribadian dan mood
- Kecemasan dan depresi
- Perilaku yang tidak biasa atau tidak sesuai
- Halusinasi atau delusi
- Agitasi dan kegelisahan, terutama di sore hari (sundowing)
- Kehilangan inisiatif dan motivasi

Peran Vital Keluarga dalam Perawatan

Keluarga memiliki peran krusial dalam merawat lansia dengan demensia. Berikut adalah panduan lengkap untuk memberikan perawatan yang optimal:

1. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
- Modifikasi rumah untuk keamanan (pengaman tangga, pegangan di kamar mandi)
- Pastikan pencahayaan yang memadai di seluruh ruangan
- Singkirkan barang-barang yang dapat membahayakan
- Sediakan kalender besar dan jam yang mudah dibaca
- Buat label pada pintu dan laci untuk memudahkan orientasi

2. Menjaga Rutinitas dan Aktivitas
- Buat jadwal harian yang konsisten
- Rencanakan aktivitas di pagi hari ketika energi masih tinggi
- Libatkan dalam kegiatan yang bermakna (berkebun, memasak sederhana)
- Dorong aktivitas fisik ringan yang aman
- Berikan stimulasi mental melalui puzzle, musik, atau kerajinan tangan

 3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi
- Bicara dengan jelas dan perlahan
- Gunakan kalimat pendek dan sederhana
- Berikan satu instruksi pada satu waktu
- Hindari pertanyaan yang membutuhkan memori kompleks
- Gunakan isyarat non-verbal dan sentuhan yang menenangkan
- Dengarkan dengan sabar, beri waktu untuk merespons

4. Menjaga Kesehatan Fisik
- Pastikan asupan nutrisi seimbang
- Atur jadwal makan dan minum yang teratur
- Pantau pengobatan dengan teliti
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan
- Atur jadwal tidur yang teratur
- Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Pentingnya Perawatan Diri untuk Keluarga
Merawat lansia dengan demensia dapat sangat melelahkan secara fisik dan emosional. Penting bagi keluarga untuk:
- Berbagi tanggung jawab perawatan dengan anggota keluarga lain
- Bergabung dengan kelompok dukungan
- Mencari bantuan profesional bila diperlukan
- Menjaga kesehatan diri sendiri
- Mengambil waktu istirahat secara berkala
- Mengelola stres dengan aktivitas yang menyenangkan

Sumber Dukungan dan Bantuan
Keluarga tidak perlu menghadapi tantangan ini sendirian. Beberapa sumber bantuan meliputi:
- Dokter dan tenaga kesehatan profesional
- Layanan perawatan di rumah
- Kelompok dukungan keluarga
- Organisasi Alzheimer Indonesia
- Layanan konseling keluarga
- Fasilitas perawatan lansia untuk bantuan sementara

Penutup
Merawat lansia dengan demensia memang membutuhkan kesabaran, pengetahuan, dan dedikasi yang tinggi. Namun dengan pemahaman yang baik dan dukungan yang tepat, keluarga dapat memberikan perawatan terbaik sambil tetap menjaga kualitas hidup lansia tercinta.

Ingatlah bahwa setiap perjalanan demensia berbeda, dan tidak ada pendekatan yang sama untuk semua kasus. Yang terpenting adalah memberikan kasih sayang, pemahaman, dan dukungan yang konsisten.

FM

Pemerhati kesehatan keluarga dan lanjut usia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun