Konspirasi tak hanya terjadi dilingkungan politik saja, bahkan di tempat kerja kita kerap kali melihat hal ini. Pernahkah kamu membayangkan apabila ini terjadi dalam kehidupanmu? Sebenarnya apa itu konspirasi? Buat teman-teman yang belum tahu apa itu konspirasi, yuk kita cari tahu lebih banyak!
Berawal dari kata konspirasi itu sendiri, yaitu; komplotan atau persekongkolan. Hmm, mendengar kata itu tampaknya bukan perkara bagus ya! Yup, konspirasi ditempat kerja sering berkaitan dengan perebutan kekuasaan atau posisi yang lebih tinggi dengan cara yang tidak baik, mungkin lebih dikenal dengan tindakan 'sikut-menyikut'. Namun, konspirasi tak hanya dilakukan oleh satu orang saja, orang yang haus jabatan tentu akan meminta bantuan rekannya dengan 'iming-iming' janji dikemudian hari. Biasanya dalam bentuk kenaikan pangkat atau gaji asal rekan ini mau bekerja sama dengannya untuk menjatuhkan atasannya sendiri. Wuih seram ya! Seperti drama-drama Korea saja, eits tapi ini benar terjadi loh!
Konspirasi dan Dusta
Konspirasi di tempat kerja tak hanya terjadi pada posisi level manager, bahkan dikalangan karyawan level bawah pun bisa terjadi. Bagaimana mungkin? Sebagai contoh, ada supervisor yang tidak suka denganmu. Sebenarnya kinerjamu selama ini bagus, penampilanmu menarik hampir tak mungkin jika kamu harus disingkirkan dari posisi saat ini. Untuk dapat menyingkirkanmu dari posisi itu dia akan mencari pendukungnya, lalu berupaya mencari kelemahanmu sehingga membuat dirimu terlihat buruk dimata orang lain. Lalu, dia akan melaporkan kepada managermu yang adalah atasannya tentang kinerjamu yang tampaknya mulai menurun - padahal rekan yang lain menilai bahwa kinerjamu baik-baik saja.
Ular
Sialnya managermu adalah orang yang mudah sekali percaya akan perkataan orang lain tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Terlebih supervisor yang tidak menyukaimu memiliki wewenang dalam merekrut dan mengeluarkan karyawan. Ibarat jatuh tertimpa tangga, sial datang bertubi-tubi. Untuk meyakinkan sang manager, supervisor ini bisa jadi akan mempermalukanmu dihadapannya. Bagaimana mungkin? Seperti ular, supervisor itu tahu bahwa meeting kali ini akan membahas hal penting yang sebenarnya sudah menjadi tugasmu. Kamu sebenarnya sudah menyelesaikannya, dia tahu itu. Maka pada saat manager menanyakan hasil kerjamu, supervisor ini langsung menyerahkan laporanmu dengan mengatakan bahwa ini adalah hasil pekerjaannya bukan hasil kerjamu. Wah betul-betul sial ya!
Tikaman Pedang Bermata Dua
Uhm seakan penderitaanmu belum cukup berakhir disitu, kamu mungkin masih bekerja diperusahaan itu dan ia akan mencoba siasat berikutnya. Siapa yang tahu apa yang terjadi didalam ruangan yang hanya ada manager dan supervisormu? Hanya mereka yang tahu, namun keputusan sudah dibuat tanpa sepengetahuanmu. Kamu masih bekerja seperti biasa tampaknya tak ada masalah yang bakal menimpamu. Namun, sang supervisor sudah siap mendepakmu ia bahkan melakukan wawancara didepanmu guna mencari penggantimu. Ups, ternyata itu bukan wawancara. Dia langsung menerima orang itu tanpa melakukan wawancara untuk dapat mengusirmu.Â
Tanggal sudah ditetapkan, tidak ada yang mengira bahwa kamu akan berhenti dari sana. Supervisor ini dengan bangga merasa menang dan ingin sekali melihat raut wajah sedih dan air mata yang berlinang dari wajahmu. Ia tidak memberikan alasan yang jelas mengenai keputusan itu dan kamu siap untuk pergi dari tempat itu. Semua orang bertanya-tanya mengenai kepergianmu dari tempat itu.
Dusta yang Berlanjut
Namun TUHAN tidaklah buta, kamu segera mendapat pekerjaan baru. Tampaknya kamu siap menghadapi awal baru, tapi konspirasi ini belum berakhir. Sekalipun kamu tidak bertemu dengan 'sang ular', 'racun yang disemburkannya telah meracuni teman-temanmu'. Racun ini akan membuktikan siapa temanmu yang sesungguhnya, bahkan ditempatmu yang baru.
Note: Cerita Berdasarkan Kisah Nyata
Bagi teman-teman yang menghadapi perlakuan atau konspirasi semacam itu, tetaplah semangat dalam bekerja. Pembalasan hanya menghasilkan kebencian, kebencian menghasilkan kehancuran. Biarlah mereka yang membenci hancur dengan kebenciannya sendiri!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI