Pembenahan Kelembagaan Posyandu.
Langkah pertama adalah dengan melakukan pembenahan kelembagaan dan payung hukum operasional Posyandu. Kelembagaan Posyandu yang rumit dan banyaknya Organisai Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu kegiatan Posyandu mengakibatkan pelaksanaan di lapangan menjadi rancu dan tidak optimal.
Masing-masing OPD saling mengandalkan satu sama lain dan melempar tanggung jawab, sehingga pelaksanaannya cenderung tidak efektif. Harapannya ada ketegasan yang diturunkan dari level kementerian untuk menentukan pengampu utama yang diberi tanggung jawab dalam pelaksanaan Posyandu secara keseluruhan dibantu oleh supporting OPD yang menyediakan dukungan sesuai bidangnya.Â
Selain kerancuan dalam kelembagaan, upaya peningkatan kapasitas kader-kader Posyandu-pun masih tersendat. Kurangnya pemberian pelatihan untuk para kader, membuat terbatasnya kompetensi diri kader dalam berinovasi. Para kader bergerak sesuai dengan ilmu yang mereka miliki yang sangat mungkin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
Oleh sebab itu, semangat para kader Posyandu perlu terus didukung melalui pelaksanaan berbagai pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Â
Posyandu juga harapannya dapat naik kelas dengan membuka peluang pelibatan masyarakat dalam menggerakkan Posyandu. Keterlibatan masyarakat dapat berdampak terhadap aktivasi Posyandu di kelurahan/desa. Sebagai contoh, melibatkan dokter yang berdomisili dekat dari lokasi penyelenggaraan Posyandu sebagai tenaga kesehatan Posyandu. Harapannya tumbuh rasa kepemilikan yang kuat atas keberhasilan Posyandu di wilayahnya.
Salah satu contoh praktik baik pelibatan masyarakat adalah  pelaksanaan Posyandu ada di Cempaka Putih Barat tepatnya di Komplek Dittopad (Direktorat Topografi Angkatan Darat) RW 08, Jakarta Pusat. Ada rasa kepemilikan terhadap Posyandu dan berkat dukungan Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana XVI Dittopad PG Mabesad, berhasil melibatkan banyak aktor lokal dalam penyelenggaraan Posyandu di wilayah tersebut. Â
Efisiensi Pelayanan Posyandu dan Pendataan yang terintegrasi.Â
Pelayanan Posyandu baiknya mengedepankan aspek kenyamanan dan kearifan lokal masyarakat setempat. Upaya dalam menyederhanakan prosedur perlu dilakukan agar lebih efisien. Efisiensi ini dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung dalam menerima layanan Posyandu.
Pelayanan Posyandu yang lebih ramah dan efisien tersebut kiranya dapat mengatasi permasalahan minimnya partisipasi masyarakat. Selain itu, perlu didorong sosialisasi tentang pentingnya Posyandu agar dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk datang ke Posyandu.Â
Sebagai contoh inovasi kegiatan Posyandu terintegrasi di apartemen Kalibata City yang mengadakan kegiatan Posyandu bersamaan dengan Posbindu, pemeriksaan gigi dan edukasi mobil pelangi Pancoran (Pasukan Edukasi dan Layanan Kesehatan Warga sekitar Pancoran). Inovasi mereka mampu mendorong partisipasi aktif dan menjadikan Posyandu sebagai rujukan masyarakat karena memenuhi kebutuhan ibu dan anak di sekitar.Â