Mohon tunggu...
Fery Farhati
Fery Farhati Mohon Tunggu... Lainnya - Parent Educator

Parent Educator | Full time mom | Happily married to Anies Baswedan, blessed with 4 wonderful children.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Posyandu Naik Kelas untuk Keluarga Indonesia

17 November 2023   15:20 Diperbarui: 18 November 2023   05:13 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi: Gebyar Posyandu, Posyandu Mawar 6A, Sungai Bambu, Jakarta (27/8/2019)

Aku anak sehat, tubuhku kuat! 
Karena ibuku rajin dan cermat,
Semasa aku bayi selalu diberi ASI,
Makanan bergizi dan imunisasi, 
Berat badanku ditimbang selalu, Posyandu menunggu setiap waktu, 
Bila aku diare ibu selalu waspada, pertolongan oralit selalu siap sedia.

Lirik lagu ini terasa akrab dan sering digumamkan oleh siapapun yang tumbuh besar di era tahun 80an dan 90an. Era tersebut merupakan masa keemasan Posyandu. Iklan Posyandu dan lagu "aku anak sehat" saat itu berulang kali ditayangkan di TVRI dan RRI. Tidak sedikit anak-anak hafal lagu tersebut dan banyak orangtua yang dapat memaknai pentingnya Posyandu. Masa itu Posyandu selalu menjadi rujukan pertama dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak, layanan imunisasi, layanan KB hingga penyuluhan dan upaya pemenuhan gizi keluarga.

Kehadiran Posyandu berawal dari upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi serta sebagai salah satu upaya untuk  mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan masyarakat dalam satu wadah. Melalui  Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri pada tahun 1984, Posyandu terbentuk. Posyandu menjalankan 5 kegiatan yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare. 

Lima kegiatan tersebut yang kemudian diterjemahkan ke dalam 5 meja pelayanan yang terus dilaksanakan hingga saat ini. Pelaksanaan Posyandu secara masal untuk pertama kali dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. 

Pada periode tahun 1971 -- 1997, data BPS menunjukkan adanya penurunan angka kematian bayi (AKB) dari 145 menjadi 52. Tren penurunan tersebut terus terjadi dan dalam rentang waktu 50 tahun (1971-2022) penurunan AKB di Indonesia mencapai 90%. Penurunan yang signifikan ini dapat tercapai karena adanya peningkatan jumlah balita yang mendapatkan imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI. 

Penurunan angka kematian ibu (AKI) juga mengalami tren penurunan walaupun tidak sebanyak AKB. Tren AKI pada tahun 2010-2020 mengalami penurunan sebesar 45%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia termasuk melalui Posyandu. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa Posyandu mampu memenuhi tujuan awal pembentukannya.

Posyandu adalah garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak, karenanya Posyandu memiliki peran yang strategis dalam mendorong pencapaian Indonesia Generasi Emas.  Terlepas dari perkembangannya, akhir-akhir ini pelaksanaan Posyandu kurang mendapat perhatian dan belum optimal dimanfaatkan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat seperti isu stunting dan imunisasi anak. 

Salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah persebaran atau ketersediaan Posyandu. Pada tahun 2022, Kementerian Dalam Negeri mendata ketersediaan Posyandu di Indonesia sebanyak 213.617 unit. Angka yang tergolong belum cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar di lebih dari 1,1 juta rukun tetangga (RT), yang tersebar di 80.000 desa dan 514 kota/kabupaten.

Selain itu, belum efektifnya  proses pelaksanaan pelayanan, pendataan yang belum optimal, fasilitas dan kelengkapan alat kesehatan kurang memadai atau seadanya sesuai kemampuan swadaya masyarakat, minimnya kompetensi kader hingga dilema kelembagaan merupakan daftar  panjang permasalahan Posyandu yang ada saat ini. 

Dalam rangka hari Kesehatan Nasional, kita perlu memikirkan kembali upaya yang dapat ditempuh bersama untuk mengembalikan kejayaan Posyandu serta membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap unit kesehatan paling dasar tersebut dalam memenuhi dan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun