Di Era Globalisasi pada saat ini , handphone atau yang sering di sebut HP kini sudah biasa dimiliki oleh semua orang dari kalangan atas sampai kalangan yang bawah , dari yang berumur tua sampai muda sekarang hp sudah menjadi bawaan mereka dan kesibukan mereka sehari-hari. Di kalangan muda-mudi di Indonesia khususnya di kalangan remaja kampus , handphone (HP) bisa dijadikan alat untuk memperlihatkan di kalangan ekonomi apakah mereka ada di kalangan atas atau bawah , atau hanya untuk mengikuti trend jaman sekarang dengan mengikuti ajakan teman untuk membeli HP pada merk tertentu yang menurut mereka itu adalah merk yang sedang trend jaman sekarang. Dalam hal ini jelas terjadi pro dan kontra di kalangan mahasiswa , tetapi pada realitasnya di kalangan mahasiswa suasana persainganpun secara tidak langsung terjadi tanpa mereka sadari.
Contoh kasus di era zaman sekarang adalah maraknya HP pintar atau yang sering disebut dengan smartphone yang menyuguhkan banyak aplikasi yang memanjakan orang untuk bisa melakukan komunikasi dengan teman atau relasi diekitarnya dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang disuguhkan oleh HP yang berbasis smartphone tersebut. Seperti contoh aplikasi yang marak digunakan saat ini adalah instagram , path , twitter , facebook , skype , dan lain sebagainya sekarang bisa didownload secara gratis dan bisa di masukkan di HP android , dalam hal ini perusahaan-perusahaan HP di dunia berpikir keras bagaimana caranya memenuhi kebutuhan konsumen di zaman sekarang yang ingin menggunakan aplikasi banyak didalam satu HP , waktu demi waktu persaingan perusahaan-perusahaan HP mulai terjadi , diantaranya spesifikasi yang dibuat perusahaan-perusahaanpun dibuat bagaimana caranya memuaskan konsumen , tentu dengan kualitas yang harus dipertanggung jawabkan oleh perusahaan tersebut. Tentu hal ini perusahaan HP didunia juga tidak hanya bersaing spesifikasi tetapi juga persaingan harga , bagaimana caranya perusahaan memberikan harga yang minim untuk kualitas yang baik dan memuaskan untuk konsumen.
Sumber : http://www.makemac.com/12-persen-pengguna-iphone-6-berasal-dari-pengguna-android/
Ini adalah salah satu bukti bahwa pengguna iphone di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dikalangan mahasiswa realitasnya adalah , mahasiswa lebih memilih HP dengan merk yang terkenal seperti yang beredar di zaman sekarang , mereka lebih memilih HP yang mempunyai bernilai atau prestise. Dalam hal ini mahasiswa berpikir bahwa , jika mereka menggunakan HP dengan merk yang terkenal yaitu iphone , mereka lebih PD memakainya dan mereka berpikir bahwa iphone mempunyai gengsi yang tinggi karena memang iphone saat ini sedang digandrungi oleh banyak kaum muda-mudi di Indonesia. Sering juga mahasiswa memilih iphone hanya untuk menunjukkan gengsi mereka kepada teman-temannya bahwa mereka ada di zaman sekarang yang pada umumnya kebanyakan orang sekarang memakai iphone. Padahal , iphone sekarang bukan menjadi salah satu merk HP yang bisa disebut paling mahal , banyak juga merk-merk HP yang lebih mahal dari iphone tetapi jika dikalangan mahasiswa sekarang lebih memilih iphone karena iphone mempunyai nilai gengsi yang cukup tinggi dikalangan mahasiswa dibandingkan denga merk HP lainnya.
                                   Â
Hal ini memunculkan masalah-masalah yang terjadi dikalangan mahasiwa , yang mana jika mahasiswa yang tidak memakai iphone , dibilang katrok atau norak oleh temannya karena tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Sekelompok mahasiswa yang sering berkumpul yang mana mahasiswa tersebut tergabung dalm satu kelompok yang mana mereka setiap hari bertemu dan berkumpul untuk berkelompok , tentunya mereka yang memakai iphone , mereka akan membuli temannya yang tidak memakai iphone pada saat temannya tersebut ikut didalam kelompok mereka , dan akhirnyapun jika mahasiswa yang tidak mempunyai iphone tersebut merasa minder dan pasti akan di katakan oleh teman-temannya yang sgerombolan memakai iphone sebagai orang yang katrok atau norak.
Tertulis di teori komunikasi yang masuknya ada di paradigma komunikasi , paradigma komunikasi adalah konstelasi teori , nilai ,dan tema pemikiran untuk memahami kondisi sejarah dan keadilan sosial bagi kerangka konsepsi makna realitas sosial. Yang artinya paradigma adalah merupakan dasar pikiran kita dalam melihat suatu realitas sehingga mampu mempengaruhi apa yang dipilih , dilihat dan diketahui.(Fakih 2003). Dapat disimpulkan , seiring perkembangan zaman contoh kasus diatas terjadi dan sudah tertulis di teori yang sudah dibuat pada zaman dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H