Saya rasa sih tidak, faktanya Nasdem tak menolak jatah 3 kursi di Kabinet yang artinya mereka masih berada dalam pelukan koalisi pendukung Jokowi. Namun apa yang dilakukan Nasdem itu lebih merupakan semacam sentilan kepada hegemoni PDIP.
Nasdem sedang berjalan mencari jalan untuk mencari titik keseimbangan baru agar hegemoni ini tak terus mendominasi dan membesar, menjadi tak terkontrol akhirnya melahirkan orde baru dengan cara yang berbeda.
Menurut saya tak perlu ada yang dikhawatirkan juga terkait manuver ini baik oleh PDIP maupun Istana. Justru ini menjadi edukasi politik bagi masyarakat bahwa kontestasi elektoral dalam pilpres ini bukan pertarungan hidup dan mati, keterbelahan publik dalam pilpres tidak boleh berlanjut menganggu persatuan membangun bangsa bersama.
Selain itu memang pada dasarnya keseimbangan poltik itu sangat dibutuhkan dalam sebuah pemerintahan agar kontrol tetap terjadi, dan tak terjadi oligarki politik yang kemudian akan melahirkan otoritarianisme baru, dan ujungnya perlawanan akan dilakukan masyarakat sipil karena sudah tak bisa berharap pada fungsi trias politika yang ada.
Sumber.