"Iya (menunggu Pak Jokowi). Jadi tentu kami persilakan apabila Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan membutuhkan dan bersesuaian dengan konsepsi Gerindra. Tentu Gerindra dengan kesanggupannya kita akan bekerja," kata juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di sela Rapimnas Gerindra, di Kompleks Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019). seperti yang dikutip dari Detik.com.
Sepertinya Pernyataan ini cukup menjelaskan dimana posisi Gerindra, manuver yang dilakukan Prabowo ini terlihat jelas akan membawa Gerindra ke dalam lingkaran kekuasaan eksekutif. Sepertinya pertarungan memang sudah selesai yang menang dan yang kalah menjadi tak terlihat lagi karena keduanya sama-sama ikut memerintah. Aneh juga sih sebenarnya, normalnya yang kalah dalam pemilu berada diluar pemerintahan, seperti yang dilakukan PDIP pada era SBY misalnya.
Terlihat jelas Oligarki politik mulai terbangun, keputusan-keputusan besar seperti amandemen UUD 1945 kemungkinan berjalan Smooth, kecil sekali kemungkinan Perppu KPK Â akan diterbitkan. Tadinya rakyat sangat berharap pada Jokowi untuk bisa menaklukan atau paling tidak mengimbangi oligarki politik yang sekarang sedang dibangun, namun berat sekali kelihatannya.
Sumber.
bbc.com
kompas.com
detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H