Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jantung Koroner, Risiko, Penyebab, Gejala, Dan Pencegahannya

30 Agustus 2019   08:27 Diperbarui: 30 Agustus 2019   10:00 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kemaren membaca sebuah thread di platform media sosial Twitter yang sangat menarik dan menurut saya amat bermanfaat. Adalah akun @GiaPratamaMD yang menulis tentang betapa penyakit katastropic semacam jantung koroner ini sangat mematikan, dan sekarang bukan hanya menyasar pemilik usia lanjut, namun sudah menyerang orang-orang berusia muda.

Saya sempatkan meminta izin kepada pemilik akun tersebut untuk mengutip threadnya itu sebagai tulisan di Kompasiana . Dan ia berkenan threadnya tersebut untuk dikutip. Terlepas dari bermutu atau tidak tulisan ini namun rasanya ada lah sedikit manfaat apabila membacanya.

Threadnya dimulai dengan menceritakan situasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang kedatangan seorang pasien berusia sangat muda, dibopong oleh 3 orang memasuki IGD dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Kemudian Dr. Gia beserta timnya menerima dan mendapati kondisinya tidak sadarkan diri, pihak keluarga menceritakan awal mula kejadian ""Kita lagi kumpul keluarga dok, dia lagi main game di hpnya, tiba- tiba kesakitan dadanya sampe susah bicara, tangan kirinya jg sakit sampe susah digerakin, kita bawa kesini trus tadi di mobol pas udah mau sampe sini dia ga sadar". Ujar mereka.

Karena setelah diraba nadinya Dr Gia tidak merasakan adanya denyut, maka ia memutuskan "Kode Biru"yang merupakan sebuah isyarat di lingkungan Rumah Sakit jika seorang pasien terkena serangan jantung (cardiac arrest) atau mengalami situasi kegagalan nafas akut dan situasi kritis lain yang memerlukan tindakan cepat dan tepat.

Lalu, mereka langsung melakukan prosedur pemulihan dengan melakukan berbagai upaya sesuai dengan System Operating Prosedure (SOP) untuk penanganan pasien terkena serangan jantung.

Semua alat-alat mulai dipasangkan ke tubuh pasien tersebut, setelah mengamati monitor yang telah terpasang isolator menunjukan gerakan yang tidak stabil berbentuk V, dan bergerak sangat cepat. 

Ia segera melakukan defebrilasi dengan kekuatan 200 Joule, defebrilasi adalah sebuah tindakan untuk menormalisasi detak jantung, oleh sebuah alat bernama defebrilator. Semakin cepat dilakukan, maka kemungkinan terselamatkan semakin tinggi.

Akhirnya setelah dilakukan berbagai tindakan, selain defabrilasi tadi seperti Laryngoskop, memasukan beberapa obat situasi bisa teratasi indikator di monitor yang menunjukan "irama sinus" atau istilah kedokterannya disebut sinus aritmia, artinya irama jantung berubah menjadi lebih lambat mendekati normal.

Selesai? Ternyata belum. Pasca serangan jantung ada 6 jam yang menurut dokter disebut sebagai "golden period" yang harus dilakukan agar tidak memburuk kembali kondisinya. 

Pemeriksaan lengkap jantung, tes enzim jantung, tes darah komplit, dan persiapan untuk tindakan PCI segera dilakukan, PCI(Percutaneous Coronary Intervention) adalah  prosedur terapi untuk membuka penyempitan (stenotic) pembuluh darah arteri jantung pada kasus penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh terjadinya penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun