Kabar mengejutkan  terjadi tiba-tiba dua tokoh nasional eks Capres 01 dan 02 Jokowi & Prabowo akhirnya bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus.
Keduanya tampak sumringah dan langsung bersalaman seraya berpelukan. Penuh senyum mereka melakukan konperensi pers di stasiun MRT Senayan Jakarta. Jokowi berujar bahwa sudah waktunya bersama-sama membangun Indonesia " tidak ada lagi Cebong tidak ada lagi kampret, yang ada adalah Garuda dan Pancasila" ujar Jokowi.
Prabowo kemudian mengatakan hal yang sama saat ia memberikan sambutan saat diplomasi MRT itu berlangsung. "Menjadi presiden itu adalah mengabdi, jadi masalah yang beliau pikul itu besar. Kami siap membantu untuk kepentingan rakyat," kata Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan tersebut Prabowo juga mengucapkan selamat dan menerangkan mengapa ia selama ini  belum mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi " saya ini kan punya ewuh pakewuh, jadi harus bertemu langsung mengucapkan selamat yah pak, selamat bekerja. " ujarnya.
Kemudian keduanya disertai timnya masing-masing bersantap siang Di Sate Senayan, mall FX Sudirman. Selama sejam mereka berbincang dan tampak sekali keakraban seolah menkonfirmasi ucapan Prabowo " kami ini bersahabat bersaudara,jika harus berhadapan yah karena itu kan konsekuensi politik dan demokrasi saja. " katanya.
Prabowo didampingi oleh Sekjen Geirndra Ahmad Muzani dan Edi Prabowo pada pukul 11.20 meninggalkan FX Sudirman, sementara Jokowi masih berada di tempat mereka bersantap, bersama Erick Thohir, Budi Karya Sumadi, Pramono Anung, dan Budi Gunawan.
Bagi saya pertemuan ini sangat menggembirakan, keakraban kedua harus menjadi contoh bagi kedua belah pihak pendukung. Sudahilah polarisasi akibat perbedaan pandangan politik.Â
Tiba saatnya rekonsiliasi walaupun bukan berarti harus seragam. Dan dapat ditegaskan tidak ada deal-deal politik seperti  kepulangan Rizieq atau apapun ini adalah murni rekonsiliasi dua tokoh teraebut.
Namun demikian Kritik masih sangat diperlukan, kalau program pemerintah ada yang tidak benar, sampaikan. Sekarang permasalahannya bagaimana rekonsiliasi ditingkat elite dalam hal ini diwakili oleh dua pentolannya Jokowi-Prabowo, sampai pula ke akar rumput. Marilah semua  pendukung kita mulai hentikan hujat menghujat, kritik boleh saja dan harus , sampaikanlah dengan bahasa yang pantas.
Kalau misalnya masih ada yang terus memanas-manasi situasi agar terkesan tetap terpecah, merekalah sejatinya pendompleng demokrasi dengan agenda tersembunyi yang dimiliki kelompoknya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H