Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sulit Kalahkan Jepang, tapi Bisa

25 Mei 2019   12:57 Diperbarui: 25 Mei 2019   15:24 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan dramatis Indonesia atas Taiwan 3-2 di perempat final Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Piala Sudirman, membawa Indonesia harus berhadapan dengan tim Unggulan Pertama Jepang di semi final. Jepang lolos ke semifinal setelah menang telak  3-0 atas negeri jiran Malaysia. Jepang yang sedang berada di masa emas regenerasi para pemainnya memiliki kekuatan yang sangat merata di setiap sektor tunggal maupun ganda.

Di sektor Tunggal Putra, Kento Momota peringkat pertama Badminton World Federation (BWF), Juara Dunia pula, tahun 2014 membawa Jepang menjuarai  Piala Thomas, gelar individual dan beregu sukses diraihnya, permainannya relatif stabil. Sementara kemungkinan lawannya dari Indonesia, Jonathan Christy, sangat tidak stabil permanannya kadang bisa bagus sekali, tapi di lain waktu bisa buruk sekali. Prestasi JoJo yang fenomenal adalah menjuarai  Asian Games 2018 di Jakarta.  Sektor tunggal putri agak lebih jauh lagi levelnya, Mungkin yang agak rame ada di ganda putri, dan  lebih rame lagi di ganda putra. Ganda campuran relatif berimbang sih. 

Yang jelas tunggal putra yang akan menjadi penentu, apabila Jojo atau Anthony bisa mengalahkan Momota peluang Indonesia terbuka lebar, namun kalau  kalah rasanya langkahnya berat. 

Di atas kertas sih Indonesia sulit menang atas Jepang. Tapi masih bisa menang kok, toh pertandingan itu di lapangan bukan di atas kertas. Perjuangan dan semangat untuk menang tanpa kenal takut menjadi amunisi besar bagi para pemain Indonesia. Optimis, beri kami kabar gembira dengan memenangi pertandingan ini. Lumayan bisa mengobati luka-luka kekecewaan akibat sirkus politik kampungan yang tidak selesai-selesai

Sumber :

Tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun