Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mampukah Ramadhan Menjadi Katalisator Rekonsiliasi?

4 Mei 2019   12:11 Diperbarui: 4 Mei 2019   12:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang Ramadhan, selamat datang bulan yang penuh rahmat. Bagi umat muslim diseluruh dunia Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, rahmat, ampunan dan keberkahan akan dilimpahkan Allah Swt Pemilik sekalian Alam. Kita tinggal memungutinya dengan cara melaksanakan amalan-amalan di bulan yang penuh berkah ini. 

Apakah bulan Ramadhan ini juga mampu meluluhkan hati para pihak yang sedang terpolarisasi akibat berbeda pilihan dalam Pilpres 2019? Seharusnya bisa! Dan pasti bisa, tapi apakah mau? Harus mau! Indonesia butuh kalian, kita semua bersatu apabila  mau maju. 

Puasa adalah ibadah yang tersembunyi hanya Allah dan individu itulah yang tahu, butuh ke ikhlasan agar ibadah ini bernilai. Semoga keikhlasan puasa menular kepada keikhlasan untuk  saling memaafkan, saling menerima antar pihak yang berbeda iman politik. Terlepas dari hasil Pilpres itu seperti apa.

Pihak yang lantang berteriak menuduh seolah pemilu ini penuh kecurangan  yang sistematis, terstruktur, dan masif, buktikan lah teriakan itu dengan membawa bukti-bukti  dan saksi yang sah secara hukum kepada yang berwenang dalam hal ini Bawaslu, kenudian Mahkamah Konstitusi bila memang diperlukan. Atmosfir Ramadhan akan lebih indah apabila udaranya terbebas dari hasutan, ujaran kebencian, dan informasi hoax.

Pihak yang dituduh redamlah teriakan teriakan lantang penuduh dengan menunjukan secara transparan apa yang terjadi sebenernya dalam berhitung . Buka akses selebar mungkin untuk melakukan koreksi apabila memang ada kesalahan.

Butuh kebesaran hati dan keikhlasan untuk menerima apapun yang telah digariskan, berjuang untuk sesuatu hal yang diyakini itu tidak salah,  tapi memaksa pihak lain supaya meyakini apa yang kita yakini itu lah yang salah. 

Semoga Ramadhan menjadi jembatan umtuk kita bersatu kembali, Indonesia butuh rekonsiliasi, semoga bulan Ramadhan yang penuh maghfirah ini membuka hati setiap pihak untuk saling memaafkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun