Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dugaan Praktik "Akuntasi Tuyul" di Perusahaan Rintisan eFishery, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

23 Januari 2025   13:35 Diperbarui: 23 Januari 2025   13:47 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia perusahaan rintisan berbasis teknologi atau start-up Indonesia, kembali diguncang "gempa," setelah eFishery perusahaan rintisan yang berfokus pada bisnis akuakultur, dengan konsentrasi di sektor budidaya perikanan dan udang, diduga melakukan praktik fraud atau kecurangan secara sistematis, termasuk dalam hal pencatatan akuntansinya.

Melansir Bloomberg Technoz, yang mengutip laporan hasil penyelidikan awal internal perusahaan, menemukan dugaan penggelembungan pendapatan dan laba sejak eFishery didirikan pada tahun 2013  padahal sejatinya kondisi keuangan perusahaan merugi, dengan nilai total kerugian mencapai 152 juta Dollar AS, atau setara dengan Rp2,43 triliun.

Tak sampai disitu, laporan awal penyelidikan setebal 52 halaman tersebut juga menemukan adanya kemungkinan pemalsuan laporan keuangan pada 9 bulan pertama tahun 2024.

Dalam laporan keuangannya, eFishery disebutkan mencatat keuntungan sebesar 16 juta Dollar AS atau Rp256 miliar, meskipun nyatanya mencatatkan kerugian sebesar 35,4 juta Dollar AS, setara dengan Rp566,4 miliar.

Tak hanya mengubah catatan rugi menjadi laba, pendapatan perusahaan pun didandani agar terlihat kinclong, manajemen eFishery melakukan mark up pendapatan menjadi 600 juta Dollar AS, sekitar Rp9,6 triliun, pada periode yang sama.

Secara keseluruhan laporan penyelidikan awal tersebut, menemukan bahwa 75 persen angka-angka yang ada dalam catatan akuntansi perusahaan yang disokong oleh investor terkemuka seperti Softbank Group Corp dan Temasek Holding Pte, adalah bodong alias palsu.

Laporan lain, berdasarkan temuan FTI Consulting, terdapat penyimpangan signifikan dalam laporan penjualan alat pemberi makan ikan. 

Angka penjualan yang dilaporkan mencapai 400 ribu unit, padahal data sebenarnya menunjukkan hanya 24 ribu unit alat yang terjual. 

Dalam prespektif bisnis, apa yang terjadi di eFishery ini cukup mengerikan, dan tentu saja sangat memalukan bagi dunia start-up Indonesia, jika benar dugaan itu memang nyata adanya. 

Meskipun tipu-tipu  pencatatan akuntansi sebuah perusahaan bukan hal baru, dan kali ini saja terjadi di dunia bisnis domestik maupun global.

Sekilas Tentang Kecurangan Akuntansi

Mengutip Investopedia, Fraud atau kecurangan merupakan manipulasi laporan keuangan yang sengaja dilakukan untuk membuat atau menyembunyikan atau menciptakan kesan palsu tentang kesehatan keuangan sebuah institusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun