Pangsa pasarnya hanya tersisa 7,3 persen, kerugian besar mulai melanda, tak kurang dari 5.000 pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Upaya Mengatasi Kegagalan
Berbagai upaya dilakukan agar Blackberry kembali ke performa puncaknya. Di awal 2013 RIM sebagai perusahaan induk mengganti namanya menjadi Blackberry Limited dengan harapan akan lebih memudahkan penggunanya melalui BBM.
Kemudian mencoba mengubah bisnisnya dari fokus di perangkat seluler menjadi perusahaan solusi seluler, tapi gagal total.
Akhirnya pada tahun 2016, demi kelangsungan hidup perusahaan, Blackberry melakukan perjanjian kerjasama dengan TCL Communication untuk memproduksi perangkat Blackberry sampai dengan 31 Agustus 2020.
Upaya ini pun hasilnya tak terlalu menggembirakan, akhirnya TCL dan Blackberry bersepakat untuk menghentikan merancang, memproduksi dan menjual produk Blackberry baru, saat masa kerjasamanya berakhir.
Sejak saat itu tak ada lagi Blackberry baru beredar di pasaran, meski tetap masih bisa digunakan, sebelum akhirnya pada 4 Januari 2022 seluruh sistem operasi Blackberry seperti Blackberry 7.0 OS, Blackberry 10, Blackberry Playbook 2.1 dan versi sebelumnya, tak lagi bisa digunakan.
Dengan demikian berakhir lah keberadaan Blackberry sebagai bagian dari ekosistem perangkat seluler dan smartphone dunia.
Perusahaan pembuat smartphone pertama di dunia ini harus menyerah karena kelalaiannya dalam mengadaptasi perubahan dan menganggap sepi pesaingnya dalam hal ini Iphone, yang menyebabkan pangsa pasarnya jatuh dan tidak bisa dipulihkan lagi.Â
Apalagi kemudian banyak pesaing lain yang menggunakan sistem operasi Android memasuki pasar, yang ujungnya menyingkirkan Blackberry dari percaturan produsen smartphone dan telepon seluler dunia.
Kondisi ini dianggap oleh para pengamat manajemen dunia, sebagai sebuah ironi di mana Blackberry memiliki sejarah kesuksesan dan kegagalan yang cukup ekstrem. Naik sangat cepat, turun lebih cepat.
Masa Survival
Tapi apakah dengan berakhirnya kiprah Blackberry di pasar perangkat seluler dan smartphone dunia, Blackberry sebagai sebuah perusahaan juga berakhir?