Dalam perjalanannya, RIM terus mengembangkan teknologi nirkabel yang aplikatif seperti mesin kasir nirkabel, pager dua arah, hingga akhirnya membuat ponsel pintar pertamanya pada tahun 1999.
Di titik inilah nasib RIM berubah, keberadaan ponsel yang kemudian dikenal dengan nama Blackberry tersebut membawa mereka meroket naik sangat cepat.
Populasi Blackberry berkembang biak tak tertahankan, terutama digunakan perusahaan dan pemerintahan. Alhasil pendapatan RIM dari tahun 1999 hingga 2001 melonjak tajam.
RIM terus memperluas fungsionalitas pada Blackberry Enterprise dan Blackberry Operating sistem-nya(OS).
Dari tahun 2001 hingga 2007 mereka terus melakukan ekspansi secara global dan menambahkan produk baru untuk pasar corporate.
Setelah pijakannya cukup kuat, Blackberry mulai berekspansi ke pasar ritel melalui seri Pearl yang direspon positif, menyusul kemudian seri Curve dan Bold.
Pada puncaknya sekitar tahun 2011, pengguna Blackberry mencapai 85 juta pelanggan di seluruh dunia. Jangan dibandingkan dengan saat ini, penetrasi perangkat telepon seluler apalagi kelas smartphone belum masif seperti sekarang.
Nilai sahamnya pun mencapai titik tertinggi seharga US$147 per lembar saham.
Nah, ketika Blackberry sedang mencapai puncaknya, mulai lah Steve Jobs memperkenalkan Iphone dengan IOS sebagai operating sistemnya, menyusul kemudian Google menyiapkan Android sebagai OS perangkat seluler.
Perlahan tapi pasti, kedua pesaing baru Blackberry tersebut menggerogoti pangsa pasarnya.
Performa perusahaannya terus mengalami penurunan tajam, nilai sahamnya turun 80 persen, penjualan perangkatnya drop sangat tajam, ludes dihantam Iphone dan Android.