Politisasi sepakbola rawan terjadi mengingat basis massa penggemar sepakbola yang besar dan mudah terseret dalam pusaran politik. Apalagi  di tengah suasana politik nasional yang dinamis, politisasi sepakbola dapat dijadikan alat untuk memobilisasi dukungan. Â
Media sosial, dengan karakteristiknya yang memudahkan penyebaran informasi dan opini secara cepat, semakin memperparah situasi.
Pada hakikatnya, sepakbola dan politik memang sulit dipisahkan secara tegas. Namun, diperlukan kebijaksanaan dari semua pihak untuk menghindari politisasi sepakbola yang berlebihan.
Fokus pada perkembangan sepakbola dan dukungan terhadap Timnas Indonesia seharusnya menjadi prioritas utama.
Mari kita rawat sepakbola Indonesia dengan semangat sportivitas, persatuan, dan prestasi. Jauhkan sepakbola dari kepentingan politik praktis yang dapat merusak esensi olahraga dan menimbulkan perpecahan.Â
Dukung terus Timnas Indonesia dan berikan energi positif bagi para pemain untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, siapa tahu kita akan menjadi saksi mata timnas Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia 2026. Sepakbola untuk persatuan, sepakbola untuk Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H