Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Nafsu Mengalahkan Nurani, Apa yang Ada Dalam Pikiran Pelaku Kekerasan Seksual?

21 September 2024   14:05 Diperbarui: 22 September 2024   15:20 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil autopsi mengungkapkan fakta yang lebih mengerikan, Nia tidak hanya dibunuh dengan kekerasan benda tumpul di kepala, tetapi juga menjadi korban kekerasan seksual.

Polisi segera melakukan penyelidikan dan beberapa hari kemudian berhasil menangkap Indra Septiarman, sebagai tersangka. 

Indra mengaku bahwa ia membunuh Nia karena ingin menguasai harta bendanya, dan ia juga memperkosa Nia sebelum membunuhnya.

Kompas.id
Kompas.id

Kedua kasus pembunuhan disertai kekerasan seksual ekstrem ini cukup mengguncang, saya jadi berpikir, 

"Ada apa sih dengan orang-orang ini kok bisa tega dengan sadis melakukan kejahatan seksual yang diakhiri dengan pembunuhan."

Untuk pembunuhanya sih, saya agak paham. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukannya. Dengan membunuh korban, pelaku berpikir, tak akan ada saksi yang bisa menyampaikan kejahatannya pada pihak lain, dalam hal ini keluarga dan Kepolisian.

Tetapi kenapa sih harus memperkosa, mungkin ini pertanyaan naif, namun perlu dibedah, karena sebagai manusia normal kalau hasrat seksual memang sudah diubun-ubun dan tak memiliki pasangan tetap untuk melampiaskannya, kan bisa saja melakukannya dengan "membeli" walaupun tak bisa dibenarkan, tapi paling tidak hubungannya konsensual, toh banyak kok yang menjajakannya.

Atau dalam norma yang berlandaskan agama yang saya yakini sebagai Muslim, bisa dengan berwudhu, berpuasa, atau mengalihkan energinya menjadi hal-hal lain. Atau kalau memang sudah memuncak bisa kan dengan melakukannya secara "self service"

Untuk bisa sedikit memahami hal tersebut, saya melakukan beberapa riset kecil-kecilan melalui mesin pencari Google, dan menemukan beberapa teori dan kesimpulan yang bisa saya pahami untuk kemudian saya tuangkan dalam tulisan sederhana ini.

Ternyata, untuk memahami mengapa seseorang melakukan kekerasan seksual itu sangat kompleks. Bukan hanya itu kekerasan seksual juga merupakan tindakan destruktif, dengan akar penyebab yang beragam dan seringkali saling terkait. 

Mencoba Memahami Cara Berpikir Pelaku Pemerkosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun