SR021, pada 18 September 2024, minat investor masih tetap terjaga.Â
Sepekan menjelang penutupan penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel berbasis syariah atau dikenal dengan Sukuk ritel seriData dari mitra distribusi, bibit.id, per 11 September 2024 Pukul 22.11 saat tulisan ini dibuat, menunjukkan nilai pemesanan telah menembus angka Rp10,83 triliun, menyisakan kuota sekitar Rp4,17 triliun dari total Rp15 triliun yang disediakan pemerintah.
Dengan perincian, SR021T3 yang memiliki masa jatuh tempo 3 tahun berimbal hasil 6,35 persen per tahun dipesan senilai Rp7,81 triliun dan SR02T5 ber masa jatuh tempo 5 tahun dengan imbal hasil 6,45 persen per tahun, nilai pemesanannya sebesar Rp3,02 triliun.
Angka ini menunjukan hasrat masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel cukup tinggi.
Fenomena ini menarik untuk dicermati, terutama mengingat kondisi ekonomi makro saat ini yang menunjukkan adanya pelemahan daya beli masyarakat. Lantas, apa yang membuat SR021 begitu memikat di tengah tantangan ekonomi?
Pertama, SR021 menawarkan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan instrumen investasi lain dengan risiko serupa. SR021T3 (3 tahun) memberikan imbal hasil 6,35% per tahun, sementara SR021T5 (5 tahun) menawarkan 6,45% per tahun.Â
Ini menjadi daya tarik utama bagi investor yang mencari pendapatan tetap yang stabil dan aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kedua, SR021 dijamin oleh pemerintah Indonesia, sehingga dianggap memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah. Keamanan ini menjadi nilai tambah yang signifikan, terutama bagi investor yang konservatif atau memiliki toleransi risiko rendah.
Ketiga, SR021 dapat dibeli dengan mudah secara online, bahkan dengan modal yang relatif kecil. Selain itu, SR021 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan holding period yang lebih pendek dibandingkan seri sebelumnya, memberikan fleksibilitas bagi investor untuk mengelola likuiditas mereka.
Keempat, SR021 dapat menjadi pilihan untuk diversifikasi portofolio investasi, khususnya bagi investor yang ingin meningkatkan porsi instrumen syariah dalam portofolionya.
Kelima, ekspektasi penurunan suku bunga, pasar yang meyakini adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dalam waktu dekat juga turut meningkatkan daya tarik SR021. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan harga SBN di pasar sekunder, sehingga memberikan peluang untuk meraup cuan melalui capital gain bagi investor SR021.