Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Pesona Grandslam Wimbledon 2024: Antara Tradisi, Sejarah, dan Gelimang Hadiah Lebih dari Rp 1 Triliun

4 Juli 2024   07:19 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:30 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BRADLEY COLLYER/PA via standard.co.uk

Dari Pete Sampras dan Boris Becker yang berjaya dengan servis kerasnya, penampilan flamboyan Andre Aggasi, Roger Federer yang menari di atas lapangan dengan elegan, hingga pukulan backhand slice Steffi Graff serta pesona gemulai namun mematikan Maria Sharapova.

Wimbledon telah menyaksikan lahirnya banyak legenda.

Namun, Wimbledon tak melulu berbicara tentang para petenis bintangnya. Di balik layar, ada ribuan orang yang bekerja keras untuk memastikan turnamen berjalan lancar. 

Dari para ball boys and girls yang sigap mengumpulkan bola hingga para petugas lapangan yang merawat rumput dengan cermat, setiap orang memiliki peran penting dalam menciptakan keajaiban Wimbledon.

Salah satu tradisi Wimbledon yang paling terkenal adalah "The Queue," antrian panjang yang mengular di luar gerbang stadion. 

Penggemar tenis dari seluruh dunia rela mengantri selama berjam-jam, bahkan bermalam, demi mendapatkan tiket untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Semangat dan dedikasi mereka adalah bukti nyata betapa istimewanya Wimbledon.

Wimbledon juga dikenal dengan tradisi kulinernya yang unik, terutama stroberi dan krim. Setiap tahun, ribuan kilogram stroberi segar dan krim kental dikonsumsi oleh para penonton selama turnamen. Kombinasi rasa manis dan asam yang menyegarkan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman Wimbledon.

Terlepas dari tradisi dan sejarahnya, Wimbledon tahun ini bakal menjadi panggung petenis hebat berbeda generasi saling berebut kuasa di tunggal putra, akan kah "kekuasaan" sang maestro Serbia, Novak Djokovic kembali diraih, sebagai petenis nomor satu dunia sekaligus meraih gelar Grandslam-nya yang ke-25.

Atau masanya sudah beralih menjadi milik Carlos Alcaraz petenis muda Spanyol dengan permainan agresifnya dan Jannik Sinner petenis muda Italia, yang saat ini menduduki singgasana peringkat 1 dunia.

Di tunggal putri, pertarungan keras diprediksi bakal terjadi antara peringkat 1 dunia asal Polandia Iga Swiatek yang memiliki pukulan backhand dan forehand yang keras nan akurat dengan Aryna Sabalenka petenis Belarusia yang bermain penuh determinasi.

Atau bisa jadi ada nama-nama lain seperti petenis asal Amerika Serikat Coco Gauff dan Elena Rybakina akan menjadi penguasa di Wimbledon kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun