Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), telah menetapkan besaran imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Ritel perdana tahun 2024 ini, seri ORI025 yang mulai bisa dipesan pada 29 Januari 2024 sampai dengan 22 Februari 2024.
Menurut informasi resmi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, sub seri ORI025 T3 yang memiliki masa jatuh tempo atau tenor 3 tahun dan ORI025 T6 dengan tenor 6 tahun, masing-masing akan ditawarkan dengan imbal hasil sebesar 6,25 dan 6,40 persen per tahun.
Besaran imbal hasil yang ditawarkan dua sub seri ORI025 tersebut, sangat menarik lantaran masih di atas suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) yang menurut hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Januari 2024, berada di level 6 persen dan rata-rata suku bunga deposito dengan tenor di atas 12 bulan di bank-bank besar nasional , yang menurut Data Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di angka 5,22 persen.
Bahkan tingkat imbal hasil yang ditawarkan ORI025 ini, tertinggi dalam 3 tahun terakhir.Â
Seperti halnya penerbitan-penerbitan seri ORI sebelumnya, dua sub seri ORI025 memiliki sejumlah karakteristik yang khas, yakni berbentuk tanpa warkat (scriptless), dan bisa diperdagangkan kembali atau tradeable di pasar sekunder antar investor dalam negeri.
Lantaran instrumen fixed income khusus untuk investor ritel lokal ini bisa diperdagangkan kembali, maka potensi untuk mendapatkan capital gain atau selisih positif antara harga beli dan harga jual menjadi terbuka.
Meskipun demikian, sesuai hukum besi investasi setiap ada potensi keuntungan, juga berkelindan potensi kerugian, maka potensi capital loss atau kerugian akibat selisih harga jual lebih rendah dari harga beli pun menjadi terbuka.
Namun, potensi kerugian dari memperdagangkan kembali ORI025 sangat mudah dimitigasi, caranya ya jangan jual instrumen investasi itu di harga lebih rendah dibandingkan saat membeli, atau simpan saja ORI025 hingga masa jatuh temponya tiba.
Toh, Imbal hasilnya yang bersifat flat rate atau tetap itu pasti dibayarkan hingga masa jatuh temponya tiba, dan akan ditransfer langsung ke rekening milik si pemegang ORI025, setiap bulan.
Dan ingat tarif pajak atas imbal hasil SBN ritel ini hanya 10 persen, jauh lebih kecil dibandingkan pajak atas bunga deposito yang sebesar 20 persen.
Bagi masyarakat, investor atau calon investor yang berminat menanamkan uangnya di ORI025, caranya pun cukup mudah dan terjangkau.