ST011 resmi ditutup.
Hari ini, Rabu 6 Desember 2023 Pukul 10.00 pemesanan Surat Berharga Negara(SBN) Ritel terakhir untuk tahun 2023, seri Sukuk TabunganMenurut data yang saya dapatkan dari Investree salah satu Mitra Distribusi yang telah bekerjasama dengan Kementerian Keuangan,nilai pemesanan ST011, hingga beberapa menit menjelang masa penawaran ditutup, mampu menembus angka Rp.20 triliun,tepatnya Rp. 20,02 triliun.
Sub seri ST011 T2 dengan imbal hasil 6,3 persen per tahun, bertenor atau jatuh tempo 2 tahun mendominasi jumlah pemesanan dengan raihan mencapai Rp. 14,52 Â triliun.
Sedangkan, sub seri yang masa maturitas lebih panjang ST011 T4 yang tenornya 4 tahun dengan imbal hasil 6,5 persen per tahun, nilai pemesanannya sebesar Rp.5,5 triliun.
Capaian ini, berapapun besaran nilai pemesanan akhir resminya, yang dalam beberapa hari ke depan akan diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan(DJPPR-Kemenkeu) angka Rp20,02 triliun sudah menjadi rekor baru nilai pemesanan penerbitan seri Sukuk Tabungan, yang sebelumnya terjadi saat penerbitan ST010 pada Juni 2023 dengan nilai pemesanan sebesar Rp.15.000.613.000.000.
Jika ditambah dengan 6 penerbitan SBN ritel sebelumnya, yang sebesar Rp.127,4 triliun, maka total  investasi masyarakat dalam negeri perseorangan di 4 seri SBN ritel mencapai Rp. 147,42 triliun, melampaui target awal tahun 2023 yang sebesar Rp.130 triliun dan naik 37,26 persen dibandingkan realisasi pemesanan tahun 2022 sebesar Rp.107,4 triliun.
Adapun perincian nilai pemesanan SBN ritel sepanjang tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Seri SBN ritel pertama yang terbit di tahun 2023, seri Saving Bond Ritel (SBR) SBR012 yang masa penawarannya dibuka pada 19 Januari 2023.
Nilai pemesanan SBR012 yang resmi dirilis Kemenkeu, secara keseluruhan mencapai Rp.22,18 triliun, dengan perincian SBR012 T2 dengan tenor 2 tahun berimbal hasil 6,15 persen per tahun nilai pemesanannya mencapai Rp.16,74 triliun. Sedangkan SBR012 T4 bertenor 4 tahun dengan imbal hasil 6,35 persen per tahun nilai pemesanannya hanya sebesar Rp.5,45 triliun.
Kemudian berturut-turut, sub seri SR018 T3 dan SR018 T5 yang  masa penawarannya dibuka pada 3 Maret 2023, nilai total pemesanannya sebesar Rp.21.49 ttriliun. SR018 T3 bertenor 3 tahun dengan imbal hasil 6,25 persen per tahun nilai pemesanannya mencapai Rp.16,95 triliun. Sementara, nilai pemesanan SR018 T5 dengan tenor 5 tahun, berimbal hasil 6,40 persen per tahun, hanya sebesar Rp.4,54 triliun.
Sub seri ST010 yang masa penawarannya dibuka pada 12 Mei 2023 nilai total pemesannya sebesar Rp.15 triliun, untuk sub seri ST010 T2 bertenor 2 tahun dengan imbal hasil 6,25 persen per tahun nilai pemesanannya sebesar Rp.11,70 triliun. ST010 T4 dengan masa jatuh tempo 4 tahun, berimbal hasil 6,40 persen per tahun, nilai pemesanannya hanya mencapai Rp.3,30 triliun.