Siapapun yang anda akan pilih dalam Pemilihan Presiden(Pilpres) 2024, pastikan gunakan akal sehat, saat mengekspresikannya agar tak terjebak pada situasi yang memecah belah.
Ini kan cuma hajatan 5 tahunan, yang reguler diadakan atas nama demokrasi, pasangan calon presiden yang akan dipilih tak akan langsung membuat seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara seketika membaik atau memburuk.
Mengutip pernyataan, Ekonom Senior yang juga Menteri Keuangan Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, M. Chatib Basri,
 "Siapapun presidennya, setelah beberapa waktu berkuasa ia akan berlaku sebagai presiden normal, yang bersikap dan berlaku pragmatis untuk menjaga keseimbangan politik dan ekonominya"
Masa kampanye bakal diisi dengan suara-suara langit, seolah seluruh yang akan mereka kerjakan saat memerintah, ideal sesuai keinginan para pemilih.
Pada saat ia sudah memerintah, then reality bites, ia harus menghadapi kenyataan karena segala kebijakan ekonomi dan politiknya harus bergantung pada sumber daya yang ada.
Contohnya, semua presiden di Indonesia ketika belum berkuasa mengkritik pedas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM), tapi ketika mereka sudah berkuasa semuanya  menaikan harga BBM.
Jadi di masa kampanye besok, ceritanya pasti indah-indah, apapun lah itu. Tetapi pada saat sudah berkuasa cerita indah tadi, akan tertutup awan kenyataan, membuat mereka menjadi lebih rasional dan pragmatis.
Kondisi ini lah yang harus disadari masyarakat, "jangan berekspektasi berlebihan" percayalah, spektrum saat mereka sudah memerintah itu tak akan hitam putih seperti yang dikatakan saat kampanye, ketika sudah memerintah akan ada warna warni lain, karena itu lah kehidupan yang nyata.
Jadi ekspektasi terhadap Anies Baswedan, Prabowo Subianto, atau Ganjar Pranowo jangan terlalu tinggi, biasa saja lah. Sisakan ruang dalam diri kita untuk kecewa, lantaran berbagai kebijakan para capres tersebut jika terpilih tak akan selalu seturut dengan harapan kita.
Tak perlu menganggap "jagoan kita" bak manusia tanpa cacat nan sempurna untuk menjadi pemimpin negeri ini. Para capres itu cuma manusia biasa yang bisa berbuat salah atau benar, ketiganya bukan malaikat yang akan bertindak benar terus dan ketiganya juga bukan setan yang akan bertindak salah selamanya.