Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Di Sana Perang, di Sini Saling Meradang

13 Oktober 2023   11:19 Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh riweuh warga negara dunia maya wilayah +62 ini, nyaris semua hal dijadikan bahan perdebatan, lebih parahnya lagi sebagian diantara perdebatan itu diimbuhi kata-kata tak senonoh, caci maki, bahkan tak jarang segala isi kebun binatang berhamburan.

Let alone-lah, perdebatan urusan politik dalam negeri, dukung mendukung partai politik atau bakal calon presiden sih, ya lantaran setiap warga negara Indonesia memang benar-benar terlibat didalamnya, baik buruk outputnya akan ikut kita rasakan.

Namun yang agak membuat saya harus mengernyitkan dahi, kita gemar berdebat di berbagai platform media sosial atas sesuatu yang sesungguhnya sama sekali tak melibatkan kita, dan tak terlalu memahami juga apa yang terjadi dibalik semua peristiwa tersebut.

Masih ingat di awal perang Ukraina versus Rusia, Februari  2021 lalu, yang perang di sana yang ribut di sini.

Ada yang membela Rusia dalam hal ini Presidennya, Vladimir Putin mati-matian dengan segala narasi dan diksinya seolah Putin ksatria hebat, tanpa cacat, berperang dengan Ukraina adalah jalan ninjanya.

Tetapi tak sedikit pula yang membela Ukraina dengan segala kisah heroiknya, seraya memaki-maki Putin, yang mereka anggap sebagai megalomaniak.

Peristiwa paling mutakhir dan hot memenuhi ruang publik warga +62 di media sosial saat ini, selain urusan politik cupras capres, ya pertikaian tak berkesudahan antara Palestina lawan Israel yang kini tengah mencapai titik didih.

Ini lebih serem lagi karena berkelindan sentimen agama di dalamnya, perdebatan di dunia maya sudah memasukan unsur kufar kafir, berat sekali dinamikanya.

Oke lah ada sentimen serasa sepenanggungan dari sisi primodialisme keagamaan, karena kebetulan mayoritas agama yang dianut di sana sama dengan di sini.

Tapi, ya enggak sampai segitunya juga kali, rasionalitas juga harus tetap dipelihara perannya.

Bagi warga +62  pendukung "garis keras" Palestina, apakah dengan mencaci maki, berucap kufar kafir terhadap mereka yang mendukung Israel dalam peristiwa serangan mendadak Hamas akhir pekan lalu, akan membuat warga Palestina di Jalur Gaza otomatis berkurang deritanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun