Mengutip data dari Investree, salah satu mitra distribusi Obligasi Ritel Negara seri ORI024, hingga hari ke-3 pasca penawaran dibuka pada 9 Oktober 2023, pemesanannya hampir menembus Rp.2 triliun.
Dengan perincian, pemesanan ORI024 T3 bermasa jatuh tempo 3 tahun dengan imbal hasil 6,10 persen per tahun mencapai Rp. 1,53 triliun.
Sedangan ORI024 T6 yang memiliki tenor 6 tahun berimbal hasil 6,35 persen per tahun, pemesanannya sebesar Rp.453 milyar.
Kedua sub seri ORI024 tersebut memiliki imbal hasil tetap hingga masa jatuh temponya tiba, yang masing-masing pada 15 Oktober 2025 untuk ORI024 T3 dan 15 Oktober 2029 untuk  ORI024 T6.
Bagi masyarakat yang masih belum berkesempatan untuk berinvestasi di instrumen keuangan khusus bagi investor domestik ini, masih ada waktu hingga 2 November 2023, Â saat penawarannya ditutup.
ORI024 ini medium investasi yang keren, aman karena dijamin langsung secara eksplisit oleh dua undang-undang sekaligus, Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Berharga Negara(SBN) dan Undang-Undang tentang APBN, yang akan memastikan imbal hasilnya dibayarkan setiap bulan dan pokoknya pasti dikembalikan saat jatuh temponya tiba.Â
Risiko pasarnya pun sangat rendah, nyaris nol. Meskipun risiko itu tetap ada, mengingat salah satu karakteristik dari ORI024 ini dapat diperdagangkan kembali atau tradeable di pasar sekunder antar investor domestik.
Namun risiko pasar ini, mudah di mitigasi kok. Caranya ya jangan dijual kembali di pasar sekunder, tunggu saja sampai masa jatuh temponya tiba.
Selain itu, salah satu keunggulan SBN ritel itu nilai minimal investasinya relatif terjangkau, hanya dengan Rp.1 juta, masyarakat sudah bisa berinvestasi di Instrumen keuangan ini.
Cara berinvestasinya enggak njelimet, bisa lewat daring menggunakan sistem e-SBN milik Kemenkeu yang dilapangan bekerjasama dengan pelaku industri jasa keuangan seperti institusi perbankan, perusahaan sekuritas, dan perusahaan keuangan berbasis teknologi (Fintech).
Obligasi ritel ini memang sengaja dirancang biar lebih mudah diakses oleh masyarakat biasa seperti kita-kita, jadi meskipun tak harus menanamkan uangnya dalam jumlah besar, tapi masih bisa ikutan berinvestasi di Obligasi.