SR019 T3 Â berjangka waktu 3 tahun berimbal hasil 5,95 persen per tahun dan SR019 T5 bertenor 5 tahun dengan imbal hasil 6,10 persen pee tahun yang baru saja diterbitkan Pemerintah cukup tinggi.
Seperti yang sudah diperkirakan, animo masyarakat pemburu cuan terhadap penawaran dua sub seriHal itu tercermin pada jumlah pemesanan instrumen keuangan fixed income berbasis syariah khusus investor domestik ini,hingga Sabtu (02/09/2023) sudah tembus angka Rp. 2,4 triliun.
Padahal, SR019 penawarannya baru dibuka Pemerintah sehari sebelumnya Jumat (01/09/2023).Â
Hampir pasti, saat tulisan ini dibuat pada Senin (04/09/2023) pagi jumlah pemesannya sudah bertambah lebih banyak lagi
Artinya, dengan waktu tersisa sebelum masa penawaran ditutup pada 20 September 202 yang masih cukup panjang.
Sedangkan kuota  awal yang disediakan Pemerintah seperti dilansir Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPP-Kemenkeu) hanya sebesar Rp.20 triliun.
Andai kecepatan pemesanan SR019 konstan seperti itu, sekitar Rp. 2 triliun per hari, maka kuota yang disiapkan akan habis dalam 10 hari saja.
Pertanyaannya kemudian, apakah jika itu yang terjadi,Pemerintah akan menambah kuota penawaran SR019?
Apabila kita mengacu pada proses penawaran Surat Berharga Negara(SBN)atau Surat Berharga Syariah Negara(SBSN) Ritel sebelumnya yang dirilis dalam dua tahun terakhir, biasanya Pemerintah akan memutuskan untuk menambah kuotanya.
Sebagai gambaran, SBN Ritel terakhir sebelum SR019 yang dirilis Pemerintah adalah dua sub seri ORI023 bertenor 4 tahun dan 6 tahun dengan imbal hasil sama persis dengan SR019.
Kuota awal ORI023 ditetapkan sebesar Rp. 20 triliun, lantaran respon masyarakat sangat kencang, jauh sebelum masa penutupan penawarn tiba kuota yang disediakan sudah tandas tak tersisa, Pemerintah menambah kuotanya,hingga akhir masa penutupan jumlah realisasi pemesanannya mencapai Rp.28,9 triliun, rekor tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN atau SBSN ritel di Indonesia.